Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan sejumlah sektor tumbuh signifikan meski di tengah pandemi Covid-19.
Beberapa sektor tersebut yaitu informasi dan komunikasi (infokom), kesehatan, pertanian, dan jasa pendidikan.
“Sektor kesehatan, infokom, keuangan, pendidikan, dan real estate menjadi penopang di Provinsi DKI Jakarta. Pemerintah sendiri melihat bahwa jenis pengangguran meningkat juga di Jakarta,” ujar Airlangga dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Provinsi DKI Jakarta, Rabu (14/4/2021).
Airlangga lalu menyebut kondisi perekonomian sudah mulai pulih. Selain dari empat sektor sebelumnya, dia menyebut industri pengolahan, konstruksi, dan perdagangan merupakan sektor yang berkontribusi terhadap pertumbuhan produk domestik bruto (PDB).
Di lain sisi, dia mengatakan Kartu Prakerja juga berkontribusi mengatasi masalah pengangguran akibat pandemi.
Sampai dengan gelombang (batch) 16, total penerima kumulatif yang sudah diterima sebanyak lebih dari 8,2 juta orang. Sementara, insentif sebesar Rp13,39 triliun telah disalurkan pada 2020 dan Rp786 miliar rupiah pada 2021.
Selaku Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), Airlangga juga mengklaim bahwa perkembangan Covid-19 di Indonesia juga relatif lebih baik dibandingkan global.
Menurutnya, kebijakan PPKM skala mikro terbukti efektif karena jumlah kasus baru terkonfirmasi Covid-19 menunjukkan tren penurunan kasus hampir di semua provinsi.
Airlangga menuturkan tren persentase kasus aktif di Indonesia saat ini berada pada 6,90 persen yang berarti lebih rendah dari global yang masih 17,36 persen.
Sementara, tren presentase kesembuhan di Indonesia mencapai 90,40 persen yang juga lebih tinggi dari tren kesembuhan global yang berada pada 80,46 persen. Dari capaian realisasi vaksinasi, Indonesia berada di posisi 9 besar dunia dan termasuk 4 besar dunia dalam hal penyuntikan yang dilakukan oleh negara bukan produsen vaksin.
“Akselerasi pendistribusian vaksin Covid-19 di Indonesia hingga 13 April 2021 sebanyak 15,6 juta dosis telah disuntikkan,” tulis Kepala Biro Komunikasi, Layanan, Informasi, dan Persidangan Kemenko Perekonomian Haryo Limanseto dalam siaran pers yang diterima Bisnis, Rabu (14/4/2021).