Bisnis.com, JAKARTA – Bandara Pekon Serai yang terletak di Pesisir Barat Lampung resmi berubah nama menjadi Bandara Muhammad Taufiq Kiemas pada Sabtu (10/4/2021).
Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub Novie Riyanto mengatakan perubahan nama Bandara Pekon Serai ini berdasarkan Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KP. 811/2016.
Dia berharap ke depannya pembangunan Bandara Muhammad Taufiq Kiemas dapat mendukung pertumbuhan ekonomi baru di koridor barat atau kawasan pantai barat Pulau Sumatera.
“Bandara ini akan menjadi pintu masuk bagi wisatawan ke kawasan pantai Tanjung Setia, yang selama ini menjadi tujuan para peselancar dan wisatawan asing, selain dari alasan utama pemerintah membangun bandara yaitu sebagai bandara mitigasi bencana alam," katanya dalam siaran pers, Minggu (11/4/2021).
Novie menyebut saat ini Bandara Muhammad Taufiq Kiemas telah melayani penerbangan rute Bandar Lampung – Pesisir Barat dengan frekuensi 3 x seminggu dan dilayani oleh maskapai Wings Air. Sayangnya, untuk sementara operasi bandara terhenti karena pandemi Covid-19.
Dalam waktu dekat lanjutnya, Bandara Muhammad Taufiq Kiemas akan dilayani oleh penerbangan perintis dengan rute Muhammad Taufiq Kiemas (Krui) - Bengkulu (PP) dan Krui - Radin Inten II Lampung masing-masing 2x seminggu.
Baca Juga
“Kehadiran bandara ini sangat dirasakan manfaatnya bagi masyarakat Pesisir Barat, yang tadinya dari Lampung menuju Krui melalui jalur darat membutuhkan waktu kurang lebih 6 jam dan dari Bengkulu butuh waktu 7 jam, dan melalui penerbangan hanya butuh waktu 40 menit," jelasnya.
Sebagai informasi, Bandara Muhammad Taufiq Kiemas dengan luas area bandara 75.624 hektar memiliki fasilitas sisi udara dengan runway berukuran 1.300 m x 30 m, sehingga dapat melayani pesawat dengan tipe maksimal ATR 72 – 500/600.
Selain itu, taxiway 97 m x 18 m dan apron 90 m x 80 m mampu menampung 2 pesawat tipe ATR 72 – 500/600 untuk parkir. Sebaliknya untuk sisi darat, terdapat terminal penumpang seluas 1.116 m² yang mampu menampung 279 penumpang per hari atau sekitar 50.000 penumpang per tahun.
Untuk meningkatkan operasional pelayanan penerbangan, maka akan dilakukan perluasan terminal dan fasilitas lainnya seperti pengembangan area parkir kendaraan dan perpanjangan runway menjadi 1.400 m x 30 m sehingga pesawat berbadan lebar dapat dilayani di bandara ini.