Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) meminta pengelolaan empat dermaga di Pelabuhan Badas yang berada di Kota Sumbawa Besar, Provinsi Nusa Tenggara Barat disatukan untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi pelabuhan tersebut.
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan, saat ini Pelabuhan Badas memiliki empat dermaga yang dikelola oleh dua pihak yaitu Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Ditjen Perhubungan Laut Kemenhub dan PT Pelindo III.
“Saat ini di Pelabuhan Badas dermaganya ada yang dimiliki KSOP dan ada yang dimiliki Pelindo III. Untuk itu kedepan saya minta disatukan, supaya tidak ada rivalitas harga. Jadi ke depan hanya satu harga, dan kemudian pemerintah yang mendapat PNBP saja,” kata Menhub dalam siaran pers, Jumat (9/4/2021).
Dia menuturkan setelah pengelolaan dermaga disatukan, Pelindo III diminta untuk membuat kontainer di Pelabuhan Badas agar proses bongkar muat menjadi cepat. Hal tersebut bertujuan mempercepat bongkar muat tanpa bermaksud menghilangkan Tenaga Kerja Bongkar Muat (TKBM).
Menurutnya, jika bongkar muat berlangsung cepat maka ongkos logistik bisa turun. Produktivitas kapal yang tadinya menunggu lima hari, bisa dipersingkat menjadi dua hari atau bahkan bisa satu hari.
Menhub Budi juga mengatakan dengan adanya kontainer, jagung yang merupakan komoditas utama Sumbawa Besar bisa menjadi lebih higienis dan tidak perlu dipilah-pilah lagi karena bercampur dengan batu.
Baca Juga
Selain meninjau Pelabuhan Badas, Menhub juga sempt meninjau Bandara Sultan Muhammad Kaharudin dan Terminal Tipe A Sumer Payung.