Bisnis.com, JAKARTA - General Manager PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) atau IPC Cabang Sunda Kelapa Kurnia Jaya optimistis minat swasta untuk berinvestasi dalam pengembangan Pelabuhan Sunda Kelapa akan meningkat jika Rencana Induk Pelabuhan (RIP) atau masterplan Heritage Port rampung dikerjakan.
Menurutnya, salah satu tantangan di masa pandemi Covid-19 adalah minat swasta untuk berinvestasi di pelabuhan masih minim dan optimalisasi penggunaan lahan dinilai menjadi solusinya.
“Kalau masterplan atau RIP [Heritage Port] sudah jadi, minat investasi di Pelabuhan Sunda Kelapa khususnya properti itu menjadi naik karena investor butuh kepastian,” katanya kepada Tim Jelajah Pelabuhan 2021, di Jakarta, Kamis (8/4/2021).
Lebih lanjut, dia menyampaikan bahwa saat ini RIP tengah digodok oleh Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) dan pemerintah daerah DKI Jakarta.
Namun, Kurnia berharap, RIP bisa diterbitkan pada tahun ini sehingga sejumlah program pengembangan Pelabuhan Sunda Kelapa juga bisa mulai berjalan.
“Kalau bisa [selesai] tahun ini [RIP], alhamdullilah banget,” imbuhnya.
Baca Juga
Sebagai informasi, secara dalam proyek Heritage Port, pelayanan kepelabuhan di Sunda Kelapa dan Tanjung Priok akan terintegrasi dengan sektor pariwisata.
Pelabuhan Sunda Kelapa yang sarat dengan cerita sejarah Ibu Kota dinilai sangat berpotensi untuk dikembangkan sebagai destinasi wisata yang tertata baik, selain layanan kepelabuhan.