Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan respon cepat pemerintah semasa pandemi Covid-19 berhasil menahan angka kemiskinan naik lebih tinggi.
Dia mengatakan dampak pandemi terhadap utamanya masyarakat rentan, menyebabkan angka kemiskinan meningkat. Meski begitu, dia mengatakan bahwa respon kebijakan ekonomi berhasil menahan angka kemiskinan di level 10,4 persen, di bawah prediksi Bank Dunia (World Bank).
"Karena respon yang cepat, kami bisa menahan [angka kemiskinan] di level 10,4. Aslinya, World Bank memprediksi kenaikan di atas 11 persen. Jadi itu adalah suatu pencapaian," jelas Menkeu dalam sambutannya pada peluncuran virtual laporan ekonomi Indonesia oleh Organsation for Economic Co-Operation dan Development (OECD), Kamis (18/3/2021).
Respon kebijakan ekonomi, menurut Menkeu, difokuskan untuk menangani sektor kesehatan dan mendukung masyarakat yang paling rentan terhadap dampak pandemi.
Sri Mulyani menyebut 10 persen masyarakat dari total populasi merupakan kategori rentan. Mereka terdampak karena keterbatasan mobilitas selama pembatasan, dan usaha kecil mikro dan menengah (UMKM).
Dia juga menjelaskan total 30 persen masyarakat yang merupakan rumah tangga dengan pemasukan terendah, telah mendapatkan bantuan sosial dari pemerintah.
"Jalan menuju pemulihan masih panjang. Kita harus memastikan bahwa proses pemulihan akan terus berlanjut," jelasnya.