Bisnis.com, JAKARTA — Dengan potensi sumber energi surya yang sangat besar, Indonesia dinilai bisa meniru resep negara India yang dikenal sebagai negara terdepan di dunia dalam mengembangkan pembangkit listrik tenaga surya dan Vietnam sebagai negara terbesar di Asean dalam memanfaatkan energi bersih tersebut.
Seperti dikutip riset Institute for Essential Services Reform, meski Indonesia memiliki potensi yang besar untuk pembangkit listrik tenaga surya, pada kenyataannya pertumbuhan energi surya di negeri ini terbilang lambat. Hal itu disebabkan iklim investasi yang kurang mendukung.
Jika ingin mengadopsi jurus India dan Vietnam, Indonesia harus memiliki komitmen politik yang kuat dengan target dan perencanaan yang strategis dan jelas. Di samping itu, konsistensi kebijakan dan adanya target serta rencana jangka panjang dianggap sebagai sinyal kepastian untuk pengembang.
Dalam riset itu disebutkan, pemerintah perlu memberikan proses dan prosedur administrasi yang lugas, sederhana, dan transparan dan jaminan ketersediaan jaringan dan penyerapan, sehingga tidak terjadi curtailment.
Selanjutnya, perlu dilakukan reformasi subsidi listrik dan tarif listrik, dengan mempertimbangkan potensi aset terdampar (stranded assets) dari energi fosil dan keekonomian energi terbarukan termasuk energi surya saat ini. Untuk penyediaan listrik perdesaan, PLTS dapat menjadi alternatif penyediaan akses energi yang least-cost dan untuk menggantikan PLTD berbahan bakar diesel. PLTS atap juga bisa menjadi pengganti subsidi listrik untuk kelompok masyarakat miskin dan rentan miskin.
Guna mendorong pemanfaatan energi surya, Indonesia juga perlu memberikan skema yang inovatif seperti perjanjian jual beli tenaga listrik secara langsung yang memungkinkan sektor komersial atau industri untuk menjual atau mendapatkan listrik energi terbarukan secara langsung dari perusahaan lain.
Untuk PLTS skala besar, pemerintah perlu menyediakan lokasi atau kawasan eksklusif atau membantu pengembang untuk mengakuisisi atau menyewa lahan dengan biaya rendah. Solar park ini perlu terintegrasi dengan kegiatan ekonomi atau industri terdekat.
Terakhir, diperlukan strategi sosialisasi dan peningkatan kesadaran atau minat berbagai kalangan. Sebagai sumber energi yang demokratis, peran serta pemerintah di berbagai tingkat, masyarakat, kelompok industri dan komersial akan membantu peningkatan pemanfaatan energi surya dengan sumber-sumber pembiayaan yang beragam. Lembaga keuangan juga dapat berpartisipasi secara aktif untuk menyediakan skema pembiayaan yang menarik.