Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

CEO SWF Masih Belum Dipilih, Staf Khusus Menteri BUMN: Masih Berproses

Staf Khusus Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Arya Mahendra Sinulingga mengatakan bahwa saat ini dewan pengawas atau dewas masih melakukan seleksi.
Presiden Joko Widodo menyampaikan keterangan pers terkait vaksin Covid-19 di Istana Merdeka, Rabu, 16 Desember 2020 - Youtube Sekretariat Presiden
Presiden Joko Widodo menyampaikan keterangan pers terkait vaksin Covid-19 di Istana Merdeka, Rabu, 16 Desember 2020 - Youtube Sekretariat Presiden

Bisnis.com, JAKARTA - CEO Sovereign Wealth Fund (SWF) atau Lembaga Pengelola Investasi (LPI) belum juga terpilih setelah hampir tiga minggu dewan pengawasnya dilantik Presiden Joko Widodo.

Staf Khusus Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Arya Mahendra Sinulingga mengatakan bahwa saat ini dewan pengawas atau dewas masih melakukan seleksi.

“Masih berproses. Ditunggu saja,” katanya saat dikonfirmasi, Senin (15/2/2021).

Arya tidak menjelaskan lebih rinci lebih lanjut sejauh mana proses dan sudah mengerucut ke siapa saja Bos SWF.

Sementara itu, Dewas LPI berjumlah lima orang. Dewas lembaga yang bernama Indonesia Investment Authority (INA) itu terdiri atas dua unsur pemerintah (Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Menteri BUMN Erick Thohir) serta tiga unsur swasta (Haryanto Sahari, Darwin Cyril Noerhadi, dan Yozua Makes).

Berdasarkan pemberitaan Bisnis pada 29 Januari lalu, dewas yang diketuai Menteri Keuangan Sri Mulyani itu akan menetapkan CEO INA dari tiga orang yang lolos dewan direksi. Menurut informasi yang diterima Bisnis, tiga orang kandidat yang lolos sudah menghadap Presiden Jokowi.

“Dua hari yang lalu sudah bertemu dengan Presiden,” ujar sumber tersebut, Rabu (28/1/2021) malam.

Ketiga nama yang lolos adalah Ridha Dm. Wirakusumah, Tigor Siahaan, dan Arief Budiman.

Ridha adalah jebolan Bachelor dan MBA dari Ohio University. Dia menyabet gelar doktor dari City University of Hong Kong. Nama Ridha mulai mencuat saat ditunjuk menjadi dirut PT Bank Internasional Indonesia Tbk. pada 2009-2011.

Dia diberi mandat oleh Maybank Group asal Malaysia untuk bersih-bersih aset bermasalah selepas dibeli dari Temasek Group. Selanjutnya, Ridha berkarir di KKR & Co. Inc pada 2011-2014. Dia kemudian kembali menjadi bankir dengan menjabat kursi dirut PT Bank Permata Tbk. sejak 2016 hingga sekarang.

Kandidat selanjutnya, Tigor, saat ini menjabat sebagai Presiden Direktur PT Bank CIMB Niaga Tbk. Dia diberi mandat oleh CIMB Group asal Malaysia pada 2015 hingga sekarang guna mendorong kinerja perusahaan yang sempat merosot.

Sebelum di CIMB Niaga, Tigor lama berkarir di Citibank. Dia orang Indonesia pertama yang menjabat sebagai Chief Country Officer Citibank Indonesia pada 2011-2015. Tigor juga pernah menjabatberkair di Ciitbank kantor New York pada 2000-2003.

Sedangkan Arief adalah jebolan Institut Teknologi Bandung jurusan Teknik Industri pada 1996. Arief tercatat sebagai TIm Pengkaji Pembentukan SWF dari unsur Kementerian BUMN.

Dia juga sempat menjabat sebagai direktur keuangan PT Pertamina (Persero) dan direktur utama PT Danareksa (Persero).

Peraih gelar MBA dari Wharton School University of Pennsilvania ini juga pernah menjadi konsultan di Booz Allen & Hamilton untuk Asia dan Amerika dan Merryl Lynch.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper