Bisnis.com, JAKARTA – Rumah tapak dan properti logistik menjadi dua subsektor real estat yang paling tangguh dan mampu bertahan selama pandemi Covid-19 sepanjang tahun lalu, menurut konsultan properti Jones Lang LaSalle (JLL).
"Perumahan tapak dan logistik, kami lihat dua sektor itu bisa bertahan pada masa pandemi dan cukup menjanjikan ke depan," kata Head of Research JLL Indonesia Yunus Karim.
Pasar rumah tapak yang didominasi oleh end-user membuatnya berkembang sepanjang 2020. JLL mencatat terdapat 16.000 unit produk rumah tapak yang diluncurkan pada tahun lalu, memecahkan rekor peluncuran produk rumah tapak terbanyak sejak 2017.
"Semester I kami lihat hanya ada 4.000 unit, tetapi pada semester II kami lihat ada lonjakan 11.000 unit," kata Yunus.
Dia menjelaskan Tangerang menjadi area favorit konsumen, disusul Bekasi dan Bogor. Adapun pembeli lebih banyak membeli rumah dengan dua kamar tidur dengan kisaran harga Rp600 juta hingga Rp1,3 miliar.
"Kami juga lihat ada peluncuran township atau kawasan perumahan skala besar dengan luas pengembangan di atas 200 hektare, ini menunjukkan pengembang cukup aktif menangkap pasar tersebut di 2020," kata Yunus.
Baca Juga
Sementara itu, di sektor properti logistik, separuh pergudangan modern di Jakarta dan sekitarnya ditempati oleh penyedia logistik pihak ketiga, diikuti oleh perusahaan barang konsumsi dan elektronik. Okupansi di sektor logistik juga tercatat masih cukup sehat dengan kisaran 87 persen hingga 100 persen.
Tingkat hunian pergudangan di Cikarang, Jawa barat, yang memiliki luas 800.000 m2 mencapai 87 persen, bahkan okupansi di Depok, Bogor, dan Tangerang mencapai 100 persen. Lokasinya banyak di kawasan industri, meski ada juga yang di zona pergudangan di luar kawasan industri.