Bisnis.com, JAKARTA – Ekonom senior Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Aviliani menilai ada 3 sektor yang berpotensi menyerap investasi serta tenaga kerja tahun ini.
Menurut Aviliani, ketiga sektor tersebut antara lain pertambangan, infrastruktur, dan pariwisata.
“Sektor pertambangan akan menjadi andalan bagi penyerapan tenaga kerja tahun ini. Dengan catatan, pemerintah harus mendorong keahlian sumber daya manusia [SDM] lokal agar investor tidak memilih tenaga kerja dari luar, khususnya investor asal China,” kata Aviliani kepada Bisnis, Senin (25/1/2021).
Terkait dengan upaya mendorong peningkatan keahlian SDM tersebut, Aviliani mengusulkan agar program Kartu Prakerja juga bisa menyediakan pelatihan mengenai sektor pertambangan.
Sementara untuk infrastruktur, Aviliani menilai sektor tersebut memiliki potensi setelah mendapatkan anggaran sangat besar dari pemerintah. Pemanfaatan anggaran yang efektif, lanjutnya, bahkan dapat menggerakkan perekonomian pada kuartal I/2021.
Hal yang cukup mengejutkan datang dari sektor pariwisata. Kendati babak belur akibat pandemi Covid-19 pada 2020, Aviliani meyakini sektor tersebut akan pulih cukup cepat karena bergantung kepada mobilitas masyarakat yang sebenarnya bisa dipulihkan dengan penerapan protocol kesehatan yang baik.
Baca Juga
“Sektor yang paling cepat penyerapan tenaga kerjanya adalah pariwisata. Terutama di daerah-daerah yang menerapkan protokol kesehatan dengan baik. Di sektor pariwisata, tanpa perlu investasi yang besar pun orang masih akan tetap dating,” sambungnya.
Kendati demikian, realisasi target investasi dan penyerapan tenaga kerja tahun ini diprediksi masih akan berat. Dengan target pertumbuhan ekonomi di kisaran 3 persen, lanjutnya, realisasi tersebut bisa dicapai jika pemerintah bisa menjamin sektor-sektor potensial berjalan dengan baik tahun ini.
Pemerintah mencatat realisasi penyerapan tenaga kerja di Indonesia sebanyak 294.780 orang dari instrumen investasi senilai Rp214,7 triliun pada kuartal IV/2020. Realisasi tersebut turun sedikit dari kuartal sebelumnya, yakni 295.387 orang dengan investasi senilai Rp209 triliun.
Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menargetkan investasi yang masuk ke Tanah Air bisa mencapai Rp900 triliun pada tahun ini. Taret ini lebih tinggi dari target yang dipasang Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) senilai Rp856 triliun dengan sedikitnya 1,3 juta lapangan kerja bisa turut tersedia.