Bisnis.com, JAKARTA – Sekretaris Jenderal Organisasi Pekerja Seluruh Indonesia (OPSI) Timboel Siregar optimistis penyerapan tenaga kerja tahun ini bisa mencapai angka 2-2,5 juta orang.
Tidak hanya melalui instrumen investasi, penyerapan juga akan dikontribusi oleh sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Menurut Timboel, sinergi antara penyerapan tenaga kerja dari instrumen investasi dan sektor UMKM yang diperkirakan bisa menyerap sekitar 500.000 tenaga kerja tahun ini, menjadi kunci bagi pemerintah dalam memetakan sektor-sektor yang berpotensi memberikan efek positif.
“Pemerintah harus memetakan kembali sektor-sektor mana saja yang bisa dimaksimalkan untuk penyerapan tenaga kerja, termasuk sektor UMKM yang berkontribusi hingga 60 persen bagi pertumbuhan ekonomi,” kata Timboel kepada Bisnis, Senin (25/1/2021).
Selain itu, pemerintah diharapkan mampu memastikan penanganan Covid-19 di Tanah Air membaik, baik dengan program vaksinasi maupun penerapan protokol kesehatan. Hal tersebut diharapkan dapat mendorong mobilitas masyarakat sehingga terjadi perputaran barang dan jasa.
Timboel menilai apabila kasus positif Covid-19 di Indonesia masih tinggi penyerapan tenaga kerja akan terhambat karena investor diperkirakan akan kembali wait and see jika kembali berhadap dengan kondisi tersebut.
Baca Juga
“Persoalannya, investor masih menunggu kepastian kondisi ekonomi Indonesia. Namun, saya optimistis kalau vaksinasi berhasil dan positive rate Covid-19 menurun, investor akan tertarik untuk masuk. Pasalnya, kita juga memiliki UU Ciptaker yang memberikan harapan buat mereka,” kata Timboel.
Selain itu, lanjutnya, pemerintah harus mendorong konsumsi masyakarat menengah ke atas dengan membuka sektor-sektor yang menjadi sasaran konsumsi mereka sebagai satu-satunya kalangan yang masih memiliki uang.
Sebagai informasi, pemerintah mencatat realisasi penyerapan tenaga kerja di Indonesia sebanyak 294.780 orang dari instrumen investasi senilai Rp214,7 triliun pada kuartal IV/2020. Realisasi tersebut turun sedikit dari kuartal sebelumnya, yakni 295.387 orang dengan investasi senilai Rp209 triliun.
Tahun ini, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menargetkan investasi yang masuk ke Tanah Air bisa mencapai Rp900 triliun, lebih tinggi dari target yang dipasang Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) senilai Rp856 triliun dengan sedikitnya 1,3 juta lapangan kerja bisa turut tersedia.