Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Permintaan Biodiesel Turun hingga 14 Persen

Pada tahun ini produksi biodiesel awalnya diproyeksikan mencapai 9,6 juta kiloliter (kl) atau setara dengan 60 juta barel.
Petugas mengisi bahan bakar B30 saat peluncuran Road Test Penggunaan Bahan Bakar B30 (campuran biodiesel 30% pada bahan bakar solar) pada kendaraan bermesin diesel, di Jakarta, Kamis (13/6/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam
Petugas mengisi bahan bakar B30 saat peluncuran Road Test Penggunaan Bahan Bakar B30 (campuran biodiesel 30% pada bahan bakar solar) pada kendaraan bermesin diesel, di Jakarta, Kamis (13/6/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA — Asosiasi Produsen Biofuel Indonesia memproyeksikan permintaan biodiesel sepanjang tahun ini bakal lebih rendah 14 persen daripada target.

Ketua Harian Aprobi Paulus Tjakrawan mengatakan bahwa permintaan biodiesel pada tahun ini mengalami penurunan karena permintaan yang berkurang selama pandemi Covid-19.

Adapun, pada tahun ini produksi biodiesel awalnya diproyeksikan mencapai 9,6 juta kiloliter (kl) atau setara dengan 60 juta barel. Per Oktober 2020 total produksi biodiesel telah mencapai 7,19 juta kl, sedangkan konsumsi domestik mencapai 7,01 juta kl.

"Sampai akhir tahun ini kira-kira berkurang sekitar maksimum nantinya tidak lebih dari 13 persen—14 persen berkurangnya dari target," katanya dalam webinar yang digelar pada Rabu (16/12/2020).

Produksi biodiesel terendah tercatat pada Juni 2020 dengan realisasi sebesar 648.705 kl diikuti dengan konsumsi terendah sepanjang tahun ini yakni 633.575 kl.

Kendati demikian, produksi biodisel mulai berangsur meningkat mulai dari Juli 2020 sebesar 718.469 kl, Agustus 733.126 kl, September 740.295 kl, dan Oktober 722.627 kl.

Paulus menjelaskan bahwa saat ini terdapat 19 produsen biodiesel yang berkontribusi terhadap total produksi biodiesel dalam negeri dengan kapasitas terpasang 11,61 juta kl yang berproduksi pada tingkat utilisasi pabrik maksimum 85 persen.

Pada tahun ini, kata Paulus, kapasitas pabrik biodiesel hanya mencapai 11,61 juta kl per tahun. Pandemi Covid-19 turut menahan investasi untuk meningkatkan kapasitas produksi sebesar 3,4 juta kl per tahun.

"Ini diundur jadi tahun depan, jadi tahun depan akan ada tambahan produksi sebesar 3,9 juta kl per tahun sampai dengan akhir tahun depan," ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Muhammad Ridwan
Editor : Zufrizal
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper