Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral menyebutkan bahwa kajian teknis dan tekno ekonomi program biodiesel 40 persen atau B40 akan rampung dalam waktu dekat.
Direktur Bioenergi Kementerian ESDM Andriah Feby Misna menjelaskan bahwa kendati penerapan program B40 tidak bisa diimplementasikan pada tahun depan, tapi pihaknya telah memulai kajian-kajian sejak tahun ini.
Kementerian ESDM bersama dengan Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Minyak dan Gas Bumi Lemigas dan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) tengah mengkaji campuran yang dibutuhkan untuk B40. Pada saat ini tengah diuji campuran FAME (fatty acid methyl ester) D100 untuk nantinya digunakan pada B40.
"Kajiannya masih sedikit delay, mudah-mudahan akhir tahun ini atau awal Januari [2021] kita bisa dapat kajian teknis dan juga tekno ekonomi untuk penerapan B40," katanya dalam sebuah webinar yang digelar pada Rabu (16/12/2020).
Andriah menjelaskan bahwa kajian teknis tersebut nantinya digunakan sebagai salah satu masukan untuk perubahan regulasi penerapan program B40. Selain itu, kajian teknis bakal digunakan untuk penyempurnaan spesifikasi bahan bakar biodiesel itu.
Menurutnya, setiap peningkatan campuran biodiesel, Kementerian ESDM bakal melakukan penyempurnaan-penyempurnaan agar nantinya bisa sukses diuji coba dan digunakan masyarakat.
Baca Juga
"Memang target kita bagaimana membuat bahan bakar itu benar-benar comply dengan engine dan benar-benar bisa dekat dengan karakteristik solar," jelasnya.