Bisnis.com, JAKARTA -- Sektor properti dinilai sebagai sektor yang mengalami kinerja baik sepanjang tahun ini yang tertekan pandemi virus corona jenis Covid-19.
Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara (BTN) Pahala N. Mansury mengatakan kondisi ekonomi Indonesia diperkirakan mengalami konstraksi hingga akhir tahun sebesar 3 persen hingga 3,5 persen.
Apabila dilihat dari year on year, kondisi ekonomi Indonesia mengalami konstraksi 5,3%. Namun secara kuartalan, kondisi ekonomi Indonesia akhir tahun ini tumbuh di atas 5 persen.
Menurutnya, pertumbuhan ekonomi Indonesia momentumnya sudah positif. Pada 2021, OECD (The Organisation for Economic Co-operation and Development) memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia lebih dari 4 persen.
"Momentum ada, tapi kalau dilihat secara independen, pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun depan sulit berada di atas 5 persen. Namun, pertumbuhan ekonomi 3,5 persen hingga 4 persen ini bukan sesuatu yang tak mungkin tahun depan," ujarnya dalam acara HUT ke-44 KPR BTN pada Kamis (10/12/2020).
Pahala menilai tidak semua sektor dipengaruhi Covid kondisinya sama. Salah satu sektor yang memilki kinerja baik sepanjang 2020 meskipun ada pandemi Covid-19 adalah real estat. Sektor properti masih memiliki kinerja positif di tengah pertumbuhan ekonomi yang negatif.
Baca Juga
"Orang persepsinya properti justru terpuruk dibandingkan dengan yang lain. Kuartal III lalu sektor yang saling terpengaruh transportasi karena ada pembatasan mobilitas sehngga terkontraksi 16 persen secara tahunan," paparnya.
Selain itu, terdapat penurunan kinerja sektor listrik sebesar 2 persen dan sektor jasa turun 7 persen. Berbeda dengan sektor informasi dan komunikasi yang tumbuh 10 persen dan jasa kesehatan yang tumbuh di atas 15 persen.
"Real estat not bad pertumbuhannya. Pada saat yang lain konstraksi 4 persen, real estat tumbuh 1,98 persen. Jadi, ada harapan. Pemerintah juga memberikan stimulus ke sektor perumahan. Bank BTN juga fokus sektor perumahan," ucapnya.
Bank BTN, lanjutnya, merupakan bank terbesar dalam penyaluran KPR di Indonesia dengan portofolio sebesar Rp196,5 triliun dan menguasai pangsa pasar sebesar 40 persen.
Dari 2015 hingga September 2020 bank BMN itu telah membiayai kredit pemilikan rumah (KPR) sebesar 1,9 juta unit rumah dengan debitur juga sebanyak 1,9 juta nasabah. “Portofolio akhir 2020, KPR BTN diperkirakan menembus Rp200 triliun," tutur Pahala.