Bisnis.com, JAKARTA - Gojek menyasar pertumbuhan pasar jasa logistik melalui GoSend dengan lebih luas lagi pada 2021. Langkah ini ditempuh setelah sektor ini menjadi salah satu yang tetap tumbuh di masa pandemi Covid-19.
Head of Logistics Gojek Junaidi menuturkan GoSend selalu berinovasi untuk mempermudah para pengguna dan pelaku usaha UMKM dalam mengembangkan pasar, meningkatkan skala bisnis dan dalam pengiriman barang, khususnya pada masa adaptasi kebiasaan baru saat ini.
"Pada tahun mendatang kami akan terus memberikan layanan logistik dalam kota yang mudah, cepat, efisien, dan aman. Kami masih akan fokus mengembangkan dua inovasi terbaru kami dengan memperluas jangkauan layanan pengiriman ke/dari luar kota melalui GoSend Intercity Delivery dan juga meningkatkan kualitas layanan pengiriman barang melalui GoSend Web Portal," ujarnya kepada Bisnis.com, Senin (23/11/2020).
Baru-baru ini, GoSend berinovasi pada dua layanannya. Pertama, GoSend Intercity yang memudahkan pengiriman barang dari dan ke Jadetabek, Bandung, Yogyakarta, Solo, dan Semarang dengan pengiriman next day. Kedua, GoSend Webportal yang memudahkan pengguna seperti social sellers mengirim barang dengan jumlah banyak sekaligus ke beberapa alamat tujuan tanpa perlu khawatir dengan selisih harga.
GoSend, terangnya, ingin membuka lebih banyak lagi peluang bagi social sellers dan pelaku usaha UMKM di Indonesia untuk dapat berbisnis dengan lebih mudah dengan meminimalkan tantangan logistik pada saat mengirim barang ke pelanggan.
Menurutnya, sejak awal berdiri, mendorong pertumbuhan UMKM adalah DNA Gojek. Oleh karena itu, sebagai bagian dari Gojek di periode penuh tantangan ini layanan yang kami kembangkan berfokus untuk membantu UMKM mempertahankan bisnis sekaligus mengembangkan skala usahanya.
Baca Juga
Berdasarkan data internal Gojek, 94 persen Social Seller merasakan manfaat teknologi Gojek selama pandemi, sebanyak 77 persen terbantu oleh layanan Logistik.
"Dari fitur teknologi yang tersedia, para Social Seller merasa terbantu oleh; 77 persen pengantaran dalam kota. 32 persen GoSend Intercity. Sisanya merasakan keuntungan dengan adanya manajemen bisnis melalui aplikasi Selly 6 persen," urainya.
Pada 2021, pihaknya menargetkan semakin banyak lagi UMKM yang terbantu dengan adanya GoSend. Namun, seringkali pertumbuhannya terhambat karena minimnya akses ke sektor logistik untuk mengembangkan usahanya.
Pertama kesulitan mencari layanan logistik yang cepat dan menjangkau wilayah yang luas. Ini menjadi tantangan tersendiri khususnya untuk pengusaha makanan yang kemasan yang memiliki kadaluarsa.
Kedua adalah masalah biaya, karena ongkos logistik yang mahal membuat pengusaha UMKM seringkali membebankan biaya logistik kepada pelanggan.