Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Cegah Kerumunan Jelang Munas, Apjati Ubah Pola Pendaftaran Ketua Umum

Dedi Rizaldi, Ketua Panitia Musyawarah Nasional Asosiasi Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia (Apjati) mengatakan bahwa kegiatan Munas tersebut bertujuan untuk mendegarkan laporan pertanggungjawaban pengurus lama dan akan memilih ketua umum yang baru. 
Ilustrasi keberangkatan TKI. /Istimewa
Ilustrasi keberangkatan TKI. /Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Asosiasi Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia mengubah bakal menggelar musyawarah nasional di Bandung, akhir bulan November.

Dedi Rizaldi, Ketua Panitia Musyawarah Nasional Asosiasi Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia (Apjati) mengatakan bahwa kegiatan tersebut bertujuan untuk mendegarkan laporan pertanggungjawaban pengurus lama dan akan memilih ketua umum yang baru. 

“Khusus untuk pemilihan ketua, tahun ini kita ubah cara pendaftaran. Tahun-tahun sebelumnya calon melakukan pendaftaran di tempat munas.Dengan situasi covid seperti saat ini kita hindari adanya kerumunan jadi kami berinisiatif, buka pendaftaran bakal calon ketua. Setelah daftar akan diverifikasi jadi calon. Mereka akan bertarung di acara munas. Kita tidak mau siapkan suatu tempat yang akan jadi kericuhan di sana,” ujarnya, mantan pesinetron itu, Senin (16/11/2020).

Adapun proses verifikasi dilakukan dengan cara mengecek beberapa persyaratan yang telah ditetapkan sebelumnya yakni pernah jadi pengurus minimal satu periode, terdaftar sebagai peserta munas dengan membayar iuran peserta dan penanggung jawab di perusahaan seperti direktur utama serta membayar kontribusi uang yang telah ditetapkan oleh panitia, serta menyerahkan bukti dukungan minimal 10 persen dari total peserta.

“Munas akan berlangsung 27-29 November. Kami masih menanti pendaftaran bakal calon hingga pertengahan pekan ini. Jumlah peserta sudah yang akan mengikuti munas adalah 138 entitas,” tuturnya.

Salah satu bakal calon ketua umum, Imam Subali menganggap, semua kandidat yang maju dalam bursa Ketum APJATI periode 2020-2024 nanti bukanlah lawan, melainkan teman diskusi untuk memajukan organisasi ke depan.

“Terus terang saja, saya tidak pernah berpikir untuk memetakan kekuataan kandidat-kandidat lain, Karena bagi saya, mereka itu bukan lawan, bagi saya, mereka semua kandidat ini adalah teman untuk berdiskusi merumuskan konsep-konsep yang bagus,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper