Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Duh, Manufaktur Jadi Biang Kerok Resesi Ekonomi di Kuartal III

Selain manufaktur, sumber resesi selanjutnya yakni dari sektor transportasi dan pergudangan yang menyumbang minus 0,70 persen dan perdagangan minus 0,66 persen.
Pekerja menyelesaikan pembuatan perangkat alat elektronik rumah tangga di PT Selaras Citra Nusantara Perkasa (SCNP), Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (19/8/2020). Bisnis/Abdullah Azzam
Pekerja menyelesaikan pembuatan perangkat alat elektronik rumah tangga di PT Selaras Citra Nusantara Perkasa (SCNP), Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (19/8/2020). Bisnis/Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA — Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat sumber kontraksi terdalam dari pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III/2020 yang minus 3,49 persen disumbang oleh industri pengolahan dengan minus 0,89 persen.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto mengatakan sumber resesi selanjutnya yakni dari sektor transportasi dan pergudangan yang menyumbang minus 0,70 persen dan perdagangan minus 0,66 persen.

"Dengan demikian industri pengolahan adalah sumber kontraksi terdalam yakni sebesar minus 0,89 persen," katanya dalam jumpa virtual, Kamis (5/11/2020).

Meski demikian, secara periode kuartal kontraksi industri pengolahan mengalami tren yang positif. Pada kuartal II/2020 industri pengolahan tercatat mengalami minus 1,28 persen.

Adapun, pada kuartal I/2020 masih tercatat tumbuh 0,28 persen.

Sementara itu, hari ini BPS mengumumkan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III/2020 mencatatkan minus hingga 3,49 persen secara tahunan.

Artinya, dalam dua kuartal berturut-turut pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) mencatatkan pertumbuhan negatif yang menandakan resesi ekonomi. Pada kuartal II/2020 pertumbuhan ekonomi tercatat minus 5,32 persen.

Kabar baiknya, kontraksi ekonomi ini mengecil dibandingkan dengan kuartal sebelumnya. Secara kuartalan, ekonomi pun tumbuh 5,05 persen (quarter to quarter/qtq), meskipun secara kumulatif masih mencatatkan kontraksi 2,03 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper