Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PDB AS Tumbuh Mini 1,6%, Ekonom Ramal Efeknya ke Suku Bunga The Fed

Berikut poin-poin penting dari laporan PDB Amerika Serikat yang meningkat 1,6% pada kuartal terakhir 2023.
Tumpukan uang dolar AS di New York, Amerika Serikat. - Bloomberg/Scott Eells
Tumpukan uang dolar AS di New York, Amerika Serikat. - Bloomberg/Scott Eells

Bisnis.com, JAKARTA -- Produk domestik bruto (PDB) Amerika Serikat dilaporkan pada level 1,6%. Capaian ini di bawah ekspektasi kalangan analis sebesar 2,4%. Capaian pertumbuhan perekonomian Amerika Serikat (AS) itu juga turun tajam dibandingkan tahun lalu sebesar 3,4%

“Gambaran inflasi yang panas adalah kisah nyata dalam laporan ini. Jika pertumbuhan terus melambat secara perlahan, namun inflasi kembali melonjak ke arah yang salah, ekspektasi penurunan suku bunga The Fed pada tahun 2024 mulai terlihat semakin di luar jangkauan,” jelas Kepala penelitian ekonomi AS di Fitch Ratings Olu Sonola dikutip dari ReutersJumat (26/4/2024).  

Laporan PDB terbaru menunjukkan peningkatan pengeluaran jasa yang signifikan, terutama di sektor layanan kesehatan dan keuangan yang merupakan yang tertinggi sejak kuartal III/2021.

Di sisi lain, pengeluaran untuk barang menurun untuk pertama kali dalam lebih dari satu tahun, dibatasi pada kendaraan bermotor dan bensin. 

Sementara itu, investasi di sektor perumahan mengalami lonjakan hampir 14% secara tahunan, angka tercepat sejak akhir 2020. Hal ini menunjukkan peningkatan aktivitas para pengembang untuk menambah persediaan.

Adapun, berdasarkan laporan Biro Analisis Ekonomi ,juga menunjukan tekanan harga yang diawasi dengan ketat (PCE) meningkat lebih besar dari perkiraan yang sebesar 3,7%. 

Penjualan akhir kepada pembeli domestik swasta, yang tidak mencakup persediaan, perdagangan dan belanja pemerintah, naik pada tingkat 3,1% setelah disesuaikan dengan inflasi.  

“Setelah berita utama yang meleset, gambaran yang muncul dari rincian laporan PDB hari ini sebenarnya kurang lebih sama dalam hal faktor-faktor yang menghalangi lingkungan suku bunga yang lebih rendah,” Jelas ekonom Wells Fargo & Co., Tim Quinlan dan Shannon Seery Grein, dikutip dari Bloomberg. 

Untuk diketahui, para pedagang di minggu depan nantinya akan menganalisis komentar dari ketua The Fed Jerome Powell untuk mengetahui lebih lanjut pemikiran terbaru seputar pelonggaran kebijakan. 

Powell sebelumnya menuturkan bahwa pertumbuhan dapat berjalan lebih cepat tanpa memicu inflasi berkat perbaikan dari sisi penawaran seperti imigrasi, yang meningkatkan jumlah angkatan kerja. 

Angka PDB dan inflasi mewakili lebih banyak rintangan bagi Presiden Joe Biden. Sentimen konsumen telah bergerak sideways dalam beberapa bulan terakhir dan para pemilih di negara-negara bagian utama telah pemimis terhadap prospek tersebut. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Sumber : Bloomberg, Reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper