Bisnis.com, JAKARTA – Kondisi di Makau terseret ketidakpastian akibat pandemi dan kekacauan di Hong Kong, sesama wilayah khusus milik China yang berdekatan
Hal itu berimbas ke bisnis properti di Makau. Menurut konsulan properti Savills, baik jumlah transaksi dan harga rata-rata unit hunian di wilayah seluas 115,3 km2 itu berfluktuasi pada Juli dan Agustus, dengan total 654 dan 532 transaksi pada Juli dan Agustus.
Mengutip data DSF Makau, Cindy Liu, Senior Director and Head of Valuation Savills Macau, mengemukakan bahwa terjadi penurunan harga unit properti sebesar 9,2 persen pada Juli dan 13,4 pada di Agustus dibandingkan dengan bulan yang sama 2019.
Cindy menjelaskan kesenjangan antara pembeli dan penjual masih lebar, karena pembeli mengharapkan harga yang lebih rendah karena lingkungan ekonomi yang menantang, sementara penjual mengharapkan rebound dalam waktu dekat, sehingga pasar berfluktuasi tanpa arah yang jelas.
Baca Juga
Pemerintah Makau merilis draf Rencana Induk Makau pada 4 September, dengan konten yang sangat difokuskan pada penggunaan lahan dan zonasi lahan terutama yang berkaitan dengan posisi kota dalam Greater Bay Area yakni wilayah Guangdong-Hong Kong-Macau.
Ada beberapa inisiatif yang tidak terduga termasuk perubahan penggunaan bangunan industri yang terletak di zona Morais menjadi penggunaan komersial, dan perubahan Vale das Borboletas di Coloane dari penggunaan industri menjadi perumahan.
Draf Masterplan sedang dalam konsultasi hingga November, dan diharapkan gambaran yang lebih jelas akan diberikan setelah tahap ini selesai.