Bisnis.com, JAKARTA--Jawa Tengah disebut memiliki potensi besar sebagai tujuan investasi. Kehadiran beberapa kawasan industri di Jawa Tengah menjadi salah satu kekuatannya. Saat ini, Jawa Tengah menempati posisi keempat sebagai provinsi tujuan investasi di Tanah Air.
Septian Hario Seto, Deputi Bidang Koordinasi Investasi dan Pertambangan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi mengatakan, Jawa Tengah memiliki potensi yang sangat baik untuk dikembangkan.
“Saya melihat peluang yang sangat baik untuk dimanfaatkan. Jawa Tengah memiliki potensi besar untuk investasi baterai lithium. Di aspek investasi, saya melihat ini untuk bisa menjadi salah satu kawasan industri strategis untuk kawasan industri farmasi dan obat-obatan,” ujarnya dalam keterangan resmi, Senin (19/10/2020).
Kemenko Marves menyebutkan pandemi Covid-19 telah menurunkan tingkat investasi di Indonesia sebesar 8,6%. Investasi merupakan instrumen penting dalam memulihkan pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) serta mendorong pertumbuhan industri 4.0 di Indonesia.
Ferry Akbar Pasaribu, Asisten Deputi (Asdep) Strategi dan Kebijakan Percepatan Investasi menambahkan, Indonesia masih menduduki posisi ke 73 dari 190 negara dalam Ease of Doing Business 2020. Salah satu masalah utama investasi di Indonesia ialah regulasi dan birokrasi yang rumit.
"Indonesia baru urutan 73. Bila dibandingkan dengan negara Asia Tenggara kita masih di bawah. Kedepannya, perlu diberikan stimulus fiskal disertai dengan optimalisasi penggunaan Online Single System /OSS dan mendorong pengalihan sebagian besar wewenang perizinan dari kementerian/lembaga kepada BKPM. Kita juga perlu memperkuat sinergi antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah,” ujarnya.
Baca Juga
Direktur Deregulasi Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Haryo Yudho mengatakan target realisasi investasi Indonesia 2020 senilai Rp402,6 triliun. Saat ini realisasi investasi telah mencapai 49,3 persen di mana Jawa Tengah menempati posisi ke-4, atau masih berpotensi untuk dikembangkan.
Untuk meningkatkan arus investasi, beberapa kawasan industri di Jawa Tengah seperti Batang, Rembang, Demak, Brebes, Kebumen, Cilacap, dan Kendal perlu terus dikembangkan.
Ratna Kawuri, DPM PTSP Jateng, menyampaikan kemudahan usaha diawali dengan penentuan pemilihan lokasi investasi, yang seringkali menimbulkan berbagai persoalan. “Keinginan investor ingin berada di lokasi tertentu tapi tidak sesuai dengan perizinan, atau sudah sesuai tapi ada resistensi dari masyarakat. Kemudahan berusaha itu tidak mudah.”