Bisnis.com, JAKARTA - PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) mencatat pertumbuhan kinerja yang signifikan di Pelabuhan Kuala Tanjung, Kabupaten Batu Bara, Sumatra Utara. Arus barang di pelabuhan Kuala Tanjung naik lebih dari 30 persen per Agustus 2020.
Baca Juga
Direktur Utama Pelindo 1 Dani Rusli Utama mengatakan kinerja arus barang ditopang kunjungan kapal di Kuala Tanjung Multipurpose Terminal yang mencapai 169 call atau ada 4 sampai 5 call per minggu.
"Pertumbuhan positif Pelabuhan Kuala Tanjung yang didukung dengan kapasitasnya yang besar akan menarik minat para investor membangun industri," ungkapnya, Kamis (24/9/2020).
Selain itu, realisasi bongkar muat peti kemas di KTMT sampai dengan Agustus 2020 sebanyak 30.309 box. Realisasi bongkar muat petimas sampai dengan Agustus 2020 ini tumbuh 32,5 persen dari realisasi pada 2019 yang sebanyak 22.870 box.
Jika dalam satuan TEUs, realisasi bongkar muat peti kemas sampai dengan Agustus 2020 sebesar 31.956 TEUs. Realisasi ini naik 34 persen dari pencapaian realisasi bongkar muat peti kemas pada tahun 2019 sebesar 23.937 TEUs.
Kenaikan throughput terjadi pula pada bongkar muat curah cair dan general cargo. Realisasi bongkar muat curah cair di KTMT sampai dengan Agustus 2020 mencapai 242.596 Ton untuk komoditas CPO dan turunannya. Realisasi sampai dengan bulan Agustus tumbuh 137 persen dari pencapaian pada 2019 sebesar 102.200 Ton.
Realisasi bongkar muat general cargo sampai dengan Agustus 2020 sebesar 46.801 Ton, naik 176 persen dari pencapaian realisasi pada tahun 2019 yang mencapai 16.970 Ton.
Menurutnya, Pelabuhan Kuala Tanjung didukung dengan hinterland Sei Mangkei dan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) sehingga industri di Kuala Tanjung mulai berkembang yang kemudian berdampak pada pertumbuhan trafik yang positif.
Dani Rusli menjelaskan bahwa intisari dari pembangunan suatu pelabuhan itu adalah ekosistem, sehingga semua berupaya untuk mempercepat industri lainnya masuk ke wilayah Kuala Tanjung dan kawasan industri Kuala Tanjung.
“Pelindo 1 optimis bahwa Pelabuhan Kuala Tanjung akan menjadi masa depan Indonesia. Pelabuhan ini memiliki fasilitas yang baik, draft 16-17 meter LWS (Low Water Spring) sehingga bisa melayani kapal dengan bobot 50.000 DWT (dead weight tonnage), serta growth sudah mulai bagus," katanya.