Bisnis.com, JAKARTA — PT Pertamina (Persero) akan agresif untuk memperluas jaringan gerai Bright Store di seluruh Indonesia.
Pj. Direktur Utama PT Pertamina Retail Iin Febrian mengatakan bahwa peluang untuk meningkatkan pendapatan di luar penjualan dari bahan bakar minyak (BBM) ritel masih terbuka lebar sehingga pihaknya akan lebih agresif untuk mengembangkan gerai-gerai.
"Pada 2025, kami harapkan secara agresif sebanyak 3.000 outlet," katanya kepada media, Rabu (12/8/2020).
Hingga saat ini, Pertamina Ritel baru membuka sebanyak 190 gerai Bright Store. Jumlah itu belum memberi kontribusi yang besar untuk pendapatan dari segmen penjualan non-BBM.
Iin menjelaskan bahwa pendapatan non-BBM masih memiliki peluang yang sangat besar karena baru berkontribusi sebesar 3 persen—4 persen dari total pendapatan Pertamina Ritel. Padahal, pada bisnis ritel yang dilakukan perusahaan migas, kontribusi pendapatan dari segmen non-BBM bisa mencapai 30 persen.
"Pada 2025, kami menargetkan 30 persen pendapatan di SPBU berasal dari non-fuel ritel tidak hanya store, tapi juga advertising dari otomotif car wash, apotek-apotek di SPBU peluang besar karena sekarang demand-nya cukup baik," jelasnya.
Baca Juga
Untuk itu, ke depannya Pertamina Ritel bakal membuka peluang menggandeng mitra dalam memperluas jaringan gerai Bright Store.
Menurut Iin, kerja sama yang bakal ditawarkan kepada mitra untuk membuka gerai Bright Store dengan skema waralaba.
"Untuk menyangkut 3.000 outlet kami tidak bisa kelola sendiri tentunya pada kesempatan berbeda kita akan komunikasikan kepada masyarakat, mitra strategis kami peluang strategis tersebut untuk bermitra," ungkapnya.