Bisnis.com, JAKARTA – SCG Indonesia mencatatkan penjualan Rp6,88 triliun pada semester I/2020 atau kenaikan penjualan sebesar 18 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada 2019.
Presiden dan CEO – SCG Roongrote Rangsiyopash mengatakan di tengah pandemi virus corona atau Covid-19, SCG tidak berada dalam industri yang sangat terpengaruh seperti pariwisata ataupun penerbangan.
“Perusahaan terus memantau situasi yang ada agar tetap unggul di tengah lingkungan dengan ketidakpastian yang tinggi,” tuturnya dalam keterangan resmi, Selasa (4/8/2020).
Sayangnya, Covid-19 tetap saja berdampak pada kinerja penjualan. Setidaknya tergambar dari kinerja penjualan SCG pada kuartal II/2020. SCG Indonesia mencatatkan penjualan Rp2,66 triliun pada kuartal II/2020 atau penurunan penjualan sebesar 2 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada 2019.
Sementara itu, secara global, SCG mencatat pendapatan penjualan sebesar Rp44,56 triliun pada kuartal II/2020 atau penurunan sebesar 12 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu.
Menurunnya kinerja penjualan produk SCG utamanya disebabkan oleh harga produk kimi yang lebih rendah dan penurunan 9 persen (q-o-q) oleh penurunan dari semua unit bisnis.
Adapun untuk laba untuk kuartal II/2020 mencapai Rp4,36 triliun, naik 33 persen y-o-y karena peningkatan kinerja di ketiga bisnis unit utama SCG yang didorong oleh upaya optimalisasi biaya dan bisnis berkelanjutan.
Kemudian, terdapat peningkatan 35 persen q-o-q yang terutama disebabkan oleh peningkatan kinerja bisnis bahan kimia.
Selain itu, mengacu pada pendapatan SCG dari operasi bisnis di luar Thailand dan penjualan ekspor dari Thailand sepanjang semester I/2020 tercatat sebesar Rp39,68 triliun atau 43 persen dari total pendapatan penjualan dengan penurunan 2 persen y-o-y.