Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bandara Kualanamu Butuh Rp12 Triliun, AP II Getol Cari Mitra

AP II menjelaskan proyek pengembangan Bandara Kualanamu membutuhkan belanja modal hingga Rp12 triliun dengan tiga tahapan.
Calon penumpang pesawat udara antre untuk lapor diri di Bandara Internasional Kualanamu, Kabupaten Deli Serdang, Sumatra Utara, Senin (14/1/2019)./ANTARA FOTO/Septianda Perdana
Calon penumpang pesawat udara antre untuk lapor diri di Bandara Internasional Kualanamu, Kabupaten Deli Serdang, Sumatra Utara, Senin (14/1/2019)./ANTARA FOTO/Septianda Perdana

Bisnis.com, JAKARTA - PT Angkasa Pura II (Persero) atau AP II menyebut total belanja modal yang dibutuhkan untuk pengembangan Bandara Internasional Kualanamu di Deli Serdang, Sumatra Utara bakal mencapai Rp12 triliun.

Director of Transformation & Strategic Portfolio PT Angkasa Pura II Armand Hermawan mengatakan pengembangan akan dilakukan AP II dan mitra strategis terpilih. Nantinya, ada peningkatan kapasitas penumpang dari saat ini 9 juta penumpang/tahun menjadi 17 juta penumpang/tahun (Tahap I), 30 juta penumpang/tahun (Tahap II), dan 42 juta penumpang/tahun (Tahap III).

“Pada pengembangan Tahap I, belanja modal [capital expenditure/capex] yang dibutuhkan sekitar Rp3 triliun, dengan 49 persen atau sekitar Rp1,4 triliun menjadi kewajiban mitra strategis. Total hingga Tahap III, capex yang dibutuhkan untuk pengembangan sebesar Rp12 triliun,” ujar Armand dalam siaran pers, Kamis (16/7/2020).

Dia menuturkan selain perluasan kapasitas terminal, pengembangan Kualanamu juga mengarah ke konsep Aerotropolis dengan berbagai gedung komersial di atas lahan 200 hektare antara lain theme park, logistic park, factory outlet, maintenance repair & overhaul (MRO) facility, serta komplek perdagangan. 

Sementara, Direktur Utama AP II Muhammad Awaluddin mengaku sedang mencari mitra strategis untuk bersama-sama memajukan dan mempercepat pengembangan Bandara Kualanamu. Fokus utama adalah meningkatkan trafik penerbangan internasional, berbagi keahlian dalam pengelolaan bandara yang berkelas dunia, dan pemenuhan kebutuhan pendanaan secara cepat melalui kemitraan strategis.

“Bersama mitra strategis, kami yakin Bandara Kualanamu dapat membangun jaringan penerbangan yang kuat untuk memposisikan sebagai international hub di bagian barat Indonesia dengan berbagai infrastruktur pendukung,” ujar Awaluddin.

Dia menambahkan kelebihan skema kemitraan strategis ini dapat mendatangkan foreign direct investment (FDI) ke Indonesia, terdiri dari komitmen capital expenditure dan upfront payment dari mitra strategis.

AP II telah menerbitkan final request for proposal (RfP) kepada calon mitra strategis untuk Bandara Internasional Kualanamu pada 14 Juli 2020, sekaligus mengandemen dokumen serupa yang pernah dikeluarkan sebelumnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper