1. Merawat Keberlanjutan Sosial Ekonomi di Luwu Timur
Dampak pandemi SARS-CoV-2 atau Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) terhadap tatanan sosial ekonomi memang sangat luar biasa. Sebagian besar elemen pada beragam sektor, akhirnya kolaps sedangkan diantaranya masih ada yang bertahan sembari berjuang dengan sisa daya upaya yang dimiliki.
Opsi merumahkan karyawan tanpa remunerasi hingga Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) terpaksa menjadi pilihan supaya bisa bertahan di tengah himpitan Covid-19. Ini secara eksplisit memiliki keterkaitan dengan kondisi sosial ekonomi, sekaligus menjadi periode yang sangat mendebarkan bagi pekerja sektor manapun.
Baca berita selengkapnya di sini.
2. Shell Mundur, Inpex Cari Mitra Kembangkan Blok Masela
Shell Upstream Overseas Ltd. memutuskan mundur dari Blok Masela. Sebagai imbasnya, Inpex mencari mitra baru untuk mengembangkan ladang gas di Maluku itu.
Deputi Operasi Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Julius Wiratno mengungkapkan bahwa Shell mundur dari proyek tersebut karena masalah arus kas akibat proyek-proyek di negara lain yang terhambat.
Baca berita selengkapnya di sini.
3. Shell Mundur dari Blok Masela, Ini Efeknya
Mundurnya Shell Upstream Overseas Ltd. (Shell) dari proyek abadi di Blok Masela membuat pengerjaan proyek tersebut diperkirakan makin berat.
Staf Pengajar Universitas Trisakti Pri Agung Rakhmanto menilai jika memang Shell mundur sebagai mitra strategis pada proyek Blok Masela, akan mempersulit pengembangan proyek tersebut.
Baca berita selengkapnya di sini.
4. Bukan 26, Menteri Eddy Sudah Beri Izin 31 Perusahaan Ekspor Benih Lobster
Menteri Perikanan dan Kelautan Eddy Prabowo menyebutkan pihaknya telah menerbitkan izin untuk 31 perusahaan guna ekspor dan budidaya lobster.
Dalam rapat kerja dengan Komisi IV DPR RI itu, Eddy menyebutkan laut Indonesia sangat luas. Untuk itu pihaknya membuka kesempatan seluas-luasnya dilakukan optimalisasi untuk kesejahteraan masyarakat dan kepentingan nasional.
Baca berita selengkapnya di sini.
5. Tes Terbatas, 833 Pedagang Pasar Positif dan 35 Meninggal karena Corona
Ketua Bidang Organisasi Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) Muhammad Ainun Najib mengemukakan sampai Sabtu (4/7/2020) terdapat 833 pedagang pasar positif virus corona dan 35 pedagang meninggal dunia. Angka ini, masih tergolong rendah karena jumlah pasar di Tanah Air mencapai 14.000.
Menurutnya, tercatat kenaikan 65 kasus positif dalam sepekan terakhir dan 3 orang pedagang yang meninggal dunia. Kasus positif ditemukan di 164 pasar di 72 kabupaten/kota di 24 provinsi. Dari jumlah tersebut, jumlah kasus terbanyak ditemukan di DKI Jakarta dengan 217 kasus yang tersebar di 37 pasar.
Baca berita selengkapnya di sini.