Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menko Airlangga Optimistis Pemulihan Ekonomi Lebih Cepat pada Kuartal III

Airlangga menjelaskan selain program pemulihan ekonomi nasional (PEN), pemerintah juga telah menyiapkan dua program lain untuk mempercepat laju perbaikan ekonomi negara.
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto (tengah) bersama Gubernur BI Perry Warjiyo (kiri) dan Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso memberikan keterangan pers sesuai bertemu dengan Presiden Joko Widodo terkait penanganan dampak virus corona terhadap sektor ekonomi Indonesia di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (2/3/2020). ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto (tengah) bersama Gubernur BI Perry Warjiyo (kiri) dan Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso memberikan keterangan pers sesuai bertemu dengan Presiden Joko Widodo terkait penanganan dampak virus corona terhadap sektor ekonomi Indonesia di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (2/3/2020). ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto optimistis laju pemulihan ekonomi Indonesia akan lebih cepat pada kuartal III/2020.

Airlangga menjelaskan selain program pemulihan ekonomi nasional (PEN), pemerintah juga telah menyiapkan dua program lain untuk mempercepat laju perbaikan ekonomi negara.

“Selain PEN, ada program exit strategy yaitu pembukaan ekonomi secara bertahap menuju tatanan normal baru. Dan terakhir adalah riset dan transformasi, mendorong percepatan pemulihan ekonomi,” ungkap Airlangga dikutip dari keterangan resminya, Sabtu (4/7/2020).

Dia melanjutkan, salah satu kebijakan pada program PEN, yakni penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) terkait Covid-19 mulai menampakkan hasil. Hingga 31 Mei 2020, terdapat 13 penyalur KUR telah melaporkan pelaksanaan kebijakan KUR yang diberikan kepada penerima.

Secara rinci, tambahan subsidi bunga KUR diberikan pada 1.449.570 debitur dengan baki debet Rp46,1 triliun. Penundaan angsuran pokok paling lama 6 bulan diberikan kepada 1.395.009 debitur dengan baki debet Rp 40,7 triliun. Terakhir, relaksasi KUR berupa perpanjangan jangka waktu pada 1.393.024 debitur dengan baki debet Rp39,9 triliun.

Terkait exit strategy, Airlangga mengatakan ada tiga hal yang harus dipertimbangkan. Pertama, perlunya timeboxing untuk berhasil di dua aspek, yakni pemulihan perekonomian dan keamanan dari virus corona. Kedua, pencegahan penyebaran virus melalui perluasan kapasitas treatment dan testing, menemukan obat, dan vaksin.

Ketiga, penyelamatan perekonomian global, dukungan bagi masyarakat dan dunia usaha yang terdampak, pembukaan ekonomi saat virus mereda, serta percepatan pemulihan ekonomi.

Terkait riset dan strategi, Airlangga mengatakan pandemi Covid-19 mendorong dilakukannya transformasi ekonomi. Hal ini menjadikan peran teknologi informasi amat penting di samping upaya percepatan perizinan, penyederhanaan birokrasi, serta reformasi digital.

"Untuk mempercepat program-program ini, perlu ada transformasi digital pasca pandemi, pembangunan infrastruktur padat karya yang tetap dilanjutkan, integrasi RT/RW kawasan perkotaan dengan kebijakan nasional, dorongan insentif pajak, dan transformasi struktural," jelasnya.

Sementara itu, Rektor Universitas Indonesia Ari Kuncoro mengatakan pemerintah telah melakukan berbagai kebijakan untuk memulihkan perekonomian negara. Hasilnya, nilai tukar rupiah kini sudah mendekati level seperti sebelum pandemi.

"Diharapkan pemulihan ekonomi domestik dapat juga memanfaatkan momentum pemulihan ekonomi dunia,” ujarnya.

Dia mengatakan geliat ekonomi Indonesia yang positif pun juga telah terlihat. Pasalnya, animo masyarakat untuk kembali beraktivitas sudah cukup tinggi setelah adanya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Meski demikian, Ari mengingatkan kepada pemerintah untuk mengimplementasikan prosedur pengendalian kerumunan yang lebih baik lagi.

Ari menambahkan ada beragam ketegori kelangsungan kegiatan usaha. Misalnya, kegiatan usaha yang bertahan kurang dari 3 bulan ada pada angka kisaran 41 persen, bertahan 3-6 bulan pada 24 persen, bertahan 6-12 bulan pada 11 persen, dan bertahan lebih dari 12 bulan pada 24 persen.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper