Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Stok Daging Bisa Aman Tahun Ini, Tapi…

Kendati terdapat potensi koreksi permintaan domestik, stok daging sapi maupun kerbau dalam negeri tahun ini akan bergantung pada realisasi impor oleh badan usaha milik negara (BUMN) yang ditunjuk pemerintah.
Pedagang daging sapi segar melayani konsumen, di Pasar Modern, Serpong, Tangerang Selatan, Senin (2/6/2019)./Bisnis-Endang Muchtar
Pedagang daging sapi segar melayani konsumen, di Pasar Modern, Serpong, Tangerang Selatan, Senin (2/6/2019)./Bisnis-Endang Muchtar

Bisnis.com, JAKARTA – Stok daging untuk kebutuhan dalam negeri pada tahun ini diperkirakan bakal aman. Namun, keamanan pasokan untuk dalam negeri tersebut, bergantung pada realisasi impor yang dilakukan oleh badan usaha milik negara (BUMN) yang mendapatkan penugasan.

Sekretaris Jenderal Asosiasi Pengusaha Importir Daging Indonesia (Aspidi) Suhandri mengamini bahwa stok daging sapi atau kerbau berpotensi aman jika penugasan importasi daging kerbau yang diberikan kepada BUMN terealisasi sepenuhnya.

Seperti diketahui, pada tahun ini, Perum Bulog (Persero) dan PT Berdikari (Persero) masing-masing ditugasi pemerintah mengimpor daging kerbau sebanyak 100.000 dan 50.000 ton oleh pemerintah.

Kendati demikian, Suhandri memperkirakan realisasi impor daging sapi di luar penugasan bakal tertahan. Permintaan yang menurun akibat terbatasnya aktivitas bisnis hotel, restoran, dan katering membuat para importir merevisi rencana bisnis mereka.

"Daging memang akan aman jika pemerintah merealisasikan seluruh impor. Tapi dari importir kemungkinan paruh kedua 2020 hanya mengimpor 30.000 sampai 36.000 ton," kata Suhandri, Minggu (21/6/2020).

Menurutnya, dalam kondisi normal, kebutuhan di kawasan Jabodetabek disebutnya mencapai 60.000 ton dengan realisasi impor sepanjang 2019 mencapai 80.000 ton. Untuk tahun ini, dia memperkirakan realisasi tidak akan sebesar tahun-tahun sebelumnya.

"Kalaupun pemerintah berhasil realisasi impor daging kerbau seluruhnya, kemungkinan akan menjadi carryover stock untuk awal tahun 2021," lanjutnya.

Sementara itu, Direktur Operasional dan Pelayanan Publik Perum Bulog Tri Wahyudi Saleh memastikan rencana importasi daging kerbau oleh Bulog bakal tetap berlanjut meski terdapat koreksi permintaan. Dia memperkirakan daging kerbau asal India bakal mulai masuk pada awal Juli mendatang.

"Rencana impor tetap kami lanjutkan, perkiraan awal Juli nanti masuk," ujarnya saat dihubungi.

Adapun berdasarkan data Kementerian Koordinator Perekonomian, sampai awal Mei lalu, kebutuhan daging sapi atau kerbau diproyeksi mencapai 354.136 ton selama Mei–Desember dengan pasokan dari dalam negeri 301.044 ton dan rencana impor sebanyak 282.842 ton sehingga neraca bakal surplus 395.362 ton.

Sementara itu, harga rata-rata daging sapi di pasar tradisional secara nasional dalam sebulan terakhir menurut Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) berada di kisaran Rp118.000 sampai Rp120.000 per kilogram (kg). Adapun dalam Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 7/2020, harga acuan daging sapi di tingkat konsumen dibanderol Rp105.000 per kg.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper