Bisnis.com, JAKARTA - Rata-rata upah nominal buruh tani pada Mei 2020 naik sebesar 0,14 persen dibanding upah buruh tani April 2020, yaitu dari Rp55.318 menjadi Rp55.396.
Sementara itu, upah riil naik sebesar 0,21 persen dibanding April 2020, yaitu dari Rp52.214 menjadi Rp52.321.
Upah nominal buruh/pekerja adalah rata-rata upah harian yang diterima buruh sebagai balas jasa pekerjaan yang telah dilakukan. Adapun, upah riil buruh/pekerja menggambarkan daya beli dari pendapatan/upah yang diterima buruh/pekerja.
"Karena Mei inflasi kecil, sehingga upah riil naik tipis," ungkap Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto dalam rilis data ekonomi pada Senin (15/6/2020).
Upah riil buruh tani adalah perbandingan antara upah nominal buruh tani dengan indeks konsumsi rumah tangga perdesaan.
Lebih lanjut, Kepala BPS menyampaikan upah nominal harian buruh bangunan (tukang bukan mandor) pada Mei 2020, naik 0,01 persen dibanding upah April 2020, yaitu dari Rp89.675 menjadi Rp89.684 per hari. Sementara itu, upah riil mengalami penurunan sebesar 0,06 persen.
Baca Juga
BPS juga mencatat rata-rata upah nominal buruh potong rambut pada Mei 2020 meningkat dibanding April 2020 mengalami kenaikan sebesar 0,01 persen, yaitu dari RRp28.607 menjadi Rp28.610.
Upah riil buruh potong rambut pada Mei 2020 dibanding April 2020, turun sebesar 0,06 persen, yaitu dari Rp27.297 menjadi Rp27.282.
Suhariyanto juga mengungkapkan upah asisten rumah tangga per bulan rata-rata upah nominal Mei 2020 dibanding April 2020 mengalami kenaikan sebesar 0,01 persen, yaitu sebesar Rp419.780 menjadi Rp419.822.
Adapun, upah riilnya pada Mei 2020 dibanding April 2020, turun sebesar 0,06 persen, yaitu dari Rp400.554. menjadi Rp400.327.