Bisnis.com, JAKARTA – Harga minyak yang merangkak naik diharapkan dapat membuat investasi di sektor hulu minyak dan gas bumi juga kembali menggeliat.
Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Dwi Soetjipto mengatakan bahwa dengan harga minyak dunia yang telah melewati level US$40 per barel membuat harga minyak mentah Indonesia atau Indonesia Crude Price (ICP) turut merangkak naik.
Hal itu menjadi sentimen positif untuk kegiatan investasi di hulu migas dalam negeri. "Dengan sudah membaiknya oil price, maka investasi di hulu migas juga akan membaik," katanya pada Rabu (10/6/2020).
Dwi menambahkan, pihaknya bakal meninjau kegiatan hulu migas agar bisa lebih optimal pascapandemi Covid-19.
"Selanjutnya menunggu bagaimana mengoptimalkan kegiatan di Hulu Migas di era new normal," ungkapnya.
Sebelumnya, Memasuki masa tatanan normal baru atau new normal diharapkan bisa membuat kegiatan operasional di hulu minyak dan gas bumi lebih tancap gas.
Baca Juga
Deputi Operasi Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Julius Wiratno mengatakan bahwa dengan penerapan masa new normal diharapkan kegiatan operasional hulu migas jadi lebih produktif.
"[Karena] Mobilisasi orang dan barang tidak terganggu," katanya kepada Bisnis, Selasa (9/6/2020).
SKK Migas, kata Julius, telah mengirimkan surat edaran untuk Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) terkait dengan persiapan dan pelaksanaan operasional new normal.
Dia mengungkapkan, persiapan dan pelaksanaan operasional new normal dengan tetap menaati protokol kesehatan yang ada dan berlaku di daerah operasi migas.
"Tidak ada arahan khusus, yang penting sesuai dengan protokol yang ada. Sedang kita usahakan kalau bisa karantina sebelum crew change satu minggu saja daripada 2 minggu," jelasnya.