Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Poros Maritim Dunia, Jaga Sumber Daya Laut Dalam Negeri

Pengamat menilai penguatan konsep poros maritim dunia, tidak lantas dijadikan sumber daya laut sebagai ATM bagi pembangunan tanpa memikirkan keberlangsungan produksi dalam negeri.
Kapal nelayan melintas dengan latar belakang matahari terbit di perairan Selat Malaka, Lhokseumawe, Aceh, Rabu (8/4/2020). -Antara
Kapal nelayan melintas dengan latar belakang matahari terbit di perairan Selat Malaka, Lhokseumawe, Aceh, Rabu (8/4/2020). -Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Pengamat menilai penguatan konsep poros maritim dunia, tidak lantas dijadikan sumber daya laut sebagai ATM bagi pembangunan tanpa memikirkan keberlangsungan produksi dalam negeri.

Direktur Eksekutif Pusat Kajian Maritim untuk Kemanusiaan Abdul Halim mengingatkan poros maritim dunia perlu terus diperjuangkan.

"Pemerintah terlampau outward looking dengan menjadikan sumber daya laut sebagai ATM pembangunan, tanpa mempertimbangkan kekuatan dan kelemahan di dalam negeri," kata Abdul, Minggu (24/5/2020).

Dia menambahkan contoh dari hal tersebut adalah regulasi yang membolehkan ekspor benih lobster. Padahal, pembangunan kemaritiman yang bertumpu kepada prinsip-prinsip keberlanjutan terhadap sumber daya laut tersebut.

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), lanjutnya, mesti mencabut atau melakukan revisi terbatas terhadap Peraturan Menteri (Permen) No. 12/2020 yang membolehkan ekspor benih lobster. Setiap kebijakan guna mencapai poros maritim dunia harus mengutamakan masyarakat perikanan skala kecil.

Sebelumnya, Ketua Bidang Pekerja, Petani dan Nelayan DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Riyono menilai pemerintah jangan sampai melupakan visi untuk mewujudkan poros maritim dunia, karena dalam kondisi apapun seperti pandemi Covid-19, Indonesia tetap selalu memiliki potensi yang besar dalam mencapainya.

"Kalau mau bangkit, geopolitik, strategi dan ekonomi ini mampu menghasilkan yang namanya, kita masih ingat janji politik Pak Jokowi, yaitu poros maritim dunia," kata Riyono.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper