Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengungkap adanya penurunan potensi sumber daya alam di laut Jawa akibat tercemar oleh sampah. Alhasil, pasokan ikan di laut tersebut makin menipis.
Direktur Jenderal Pengelolaan Kelautan KKP, Ahmad Koswara menuturkan tren itu tercermin dari makin sedikitnya nelayan yang menangkap ikan di sekitar perairan Jawa.
"Sudah sangat sedikit yang mengambil ikan tangkap di laut Jawa. Ikan tangkap itu gesernya ke timur," jelasnya saat ditemui di Hotel Arya Duta, Jakarta, Jumat (1/8/2025).
Lebih lanjut, Koswara merinci bahwa dari data yang dihimpun Kementerian KKP, pasokan ikan tangkap saat ini telah bergeser ke arah timur tepatnya ke wilayah Maluku hingga Papua.
Selain itu, stok ikan tangkap juga mulai bergeser ke arah barat perairan Jawa yakni ke wilayah Kepulauan Anambas.
"Ini ada indikasi ikan di laut Jawa ya tinggal sedikit. Karena lautnya sudah tidak sehat lagi untuk bertambahnya populasi ikan sudah hilang," tandasnya.
Baca Juga
Untuk itu, Koswara menyebut pihaknya terus berkomitmen mengurangi sampah yang masuk ke laut melalui berbagai upaya.
Salah satunya melalui program Laut Sehat Bebas Sampah (Laut Sebasah) yang bakal mengurangi sampah dari 3 sumber kawasan yaitu sungai, kawasan pesisir dan pulau pulau kecil serta kawasan pelabuhan dan aktivitas di laut.
Ke depan, Laut Sebasah dipastikan bakal menjadi program bersama lintas Kementerian/Lembaga, Pemerintah Daerah, Swasta, Akademisi, NGO dan pihak-pihak lain. Melalui sinergi ini, KKP menargetkan 70% sampah dapat dicegah masuk ke laut pada tahun 2029.
"Upaya kita memang ada dua untuk membuat laut sehat ini. Satu sampahnya kita kurangi yang kedua Mangrovenya kita tanam kembali. Nah dua hal itu," pungkasnya.