Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono menantang para kontraktor untuk memberikan inovasi dalam pembangunan infrastruktur termasuk di jalan tol.
Hal ini disampaikan Basuki saat Seremoni Virtual Pengerjaan Tahap Akhir Pemasangan Balok Jembatan Jalan Tol Layang A. P. Pettarani, Minggu (17/5/2020).
Dia mengatakan dalam beberapa kesempatan dirinya memang sudah memberikan tantangan tersebut dengan apresiasi bagi inovasi yang dihadirkan yaitu pemberian dana operasional menteri (DOM).
"Kalau ada inovasi saya berikan satu DOM sebulan. Saya kira inovasi ini harus kita dorong," ujarnya.
Dia juga menyambut inovasi yang dilakukan dalam pembangunan penyelenggaraan konstruksi Jalan Tol Layang A.P. Pettarani.
Basuki berharap tol ini akan memiliki standard yang lebih baik dari yang sudah ada sebelumnya yaitu Tol Layang Jakarta-Cikampek.
Baca Juga
"Kalau Wika Beton ada inovasi, datang ke saya, nanti diuji. Standardnya harus lebih baik dari tol layang Jakarta-Cikampek, mohon maaf yang Jakarta-Cikampek, tapi ini untuk kita bersaing dalam kualitas untuk lebih baik ke depan, karena kalau layang pasti masalahnya di expansion joint," jelasnya.
Sebagai informasi, pembangunan proyek Jalan Tol A.P. Pettarani, Makassar kini telah memasuki tahap akhir pemasangan balok jembatan.
Pembangunan Proyek Jalan Tol A.P. Pettarani, Makassar ini merupakan investasi dari PT Margautama Nusantara (MUN) melalui anak usahanya PT Bosowa Marga Nusantara (BMN) bersama dengan PT Wijaya Karya Beton, Tbk (WIKA Beton) selaku Kontraktor Utama.
Kemudian, Nippon Koei Co., Ltd. dalam Operasi Bersama PT Indokoei International dan PT Cipta Strada selaku Konsultan Supervisi serta PT Virama Karya selaku Konsultan Pengendali Mutu Independen
Adapun teknologi konstruksi yang digunakan pada proyek ini tergolong baru. WIKA Beton sebagai kontraktor utama proyek memilih metode span by span dengan Launching Gantry untuk proses pemasangan balok jembatan serta Beam Bracing sebagai metode kerja pier.
Berbekal pengalaman WIKA Beton pada proyek Semanggi yang lalu, penggunaan metode ini diklaim sangat efektif dan dapat menekan risiko gangguan lalu lintas yang muncul saat proses pengerjaan proyek berlangsung.
Adapun proyek Jalan Tol Layang pertama di Kota Makassar ini diperkirakan dapat diselesaikan pada tahun 2020. Menteri Basuki juga menekankan agar pembangunan infrastruktur di lingkungan Kementerian PUPR untuk memanfaatkan produksi dalam negeri.
Dia menambahkan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) menjadi hal yang etrus didorong dalam pembangunan infrastruktur.
"Bahkan TKDN ini saya jadikan objek pemeriksaan dari Inspektorat Jenderal, pemakaian TKDN ini harus keras," ujarnya.
Dia menambahkan jika memang tidak bisa dibuat maka minimal pabriknya harus ada di Indonesia.
"Jangan hanya impor, dagang, kita beli tapi create pekerjaan orang, kalau cukup ekonominya, syaratkan buat di Indonesia. Kita harus punya jiwa-jiwa itu dalam jasa konstruksi, untuk memenfaatkan produksi dalam negeri," jelasnya.