Bisnis.com, JAKARTA — Badan Peningkatan Penyelenggaraan Sistem Penyediaan Air Minum menilai bahwa proyek Sistem Penyediaan Air Minum Regional Karian-Serpong direspons positif oleh pasar.
Kepala Bagian Pelayanan Informasi dan Kerja Sama BPPSPAM Oscar Siagian mengatakan lembaganya melihat banyak investor yang berminat untuk melakukan investasi terhadap proyek SPAM Karian-Serpong. Hal ini dapat dilihat dari kehadiran jumlah investor yang datang pada penjajakan minat pasar (market sounding) yang cukup banyak.
"Selain itu, sejauh ini sudah ada tujuh investor yang telah mengirimkan letter of interest atau surat minat kepada penanggung jawab proyek kerja sama atau PJPK sehingga dapat disimpulkan bahwa market proyek ini positif," jelasnya kepada Bisnis, Kamis (30/4/2020).
Proyek SPAM Regional Karian-Serpong memiliki nilai investasi Rp2,21 triliun. Total kapasitas SPAM tersebut 4.600 liter per detik yang cukup untuk memasok air kepada sekitar 1,6 juta warga.
Sistem penyediaan air minum ini akan melayani area DKI Jakarta dengan pasokan 3.200 liter per detik atau lpd, Tangerang (650 lpd), dan Tangerang Selatan (750 lpd) dengan pipa transmisi sepanjang 25,2 kilometer.
Oscar menambahkan bahwa sejak awal, BPPSPAM berkomitmen untuk mewujudkan proyek ini sehingga dapat dimanfaatkan untuk menyediakan kebutuhan air minum masyarakat di Provinsi Banten dan Provinsi DKI Jakarta.
Baca Juga
Oleh karena itu, BPPSPAM telah memberi pendampingan penyiapan proyek kepada perusahaan daerah air minum (PDAM) sebagai pembeli yaitu DKI Jakarta, Kota Tangerang, dan Kota Tangerang Selatan.
Hal ini, katanya, perlu dilakukan untuk menyinkronkan pekerjaan pembangunan proyek di hulu oleh investor dengan skema kerja sama pemerintah dengan badan usaha (KPBU) dengan pembangunan infrastruktur SPAM di hilir yang harus dilaksanakan oleh tiap-tiap pembeli (offtaker) sehingga air curah yang dihasilkan dari proyek KPBU dapat langsung diserap oleh PDAM untuk memberi pelayanan kepada masyarakat.
Sebelumnya, Dirjen Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan Kementerian PUPR Eko Djoeli Heripoerwanto mengatakan bahwa dari 21 investor yang ikut serta dalam penjajakan minat pasar pada 17 April 2020, terdapat delapan investor atau perusahaan yang menyampaikan minat mereka melalui letter of interest.
"Video conference project consultation dilaksanakan tanggal 27 hingga 28 April 2020 untuk tujuh investor, sedangkan satu investor baru menyampaikan pada 29 April," katanya.