Bisnis.com, JAKARTA - PT Pertamina EP Cepu menargetkan pengeboran sumur keempat proyek pengembangan gas lapangan unitisasi Jambaran-Tiung Biru (JTB) rampung tahun ini.
VP Legal & Relations Pertamina EP Cepu Whisnu Bahriansyah menjelaskan pada saat ini, seluruh rangkaian drilling campaign di JTB telah menyelesaikan 3 sumur, sehingga diharapkan selesai pada akhir 2020.
"Diharapkan selesai pada akhir 2020 serta siap mengalirkan gas ke Gas Processing Facility pada kuartal I/2021," katanya dalam keterangan resminya, Kamis (9/4/2020).
Drilling campaign JTB dimulai pada 17 September 2019 dengan menggunakan rig milik PT Pertamina Drilling Services Indonesia (PDSI), yang memiliki teknologi walking rig.
Dengan teknologi tersebut, rig dapat bergeser dari satu sumur ke sumur lain tanpa harus direbahkan sehingga mengurangi durasi pengeboran.
Pekerjaan pengeboran meliputi 5 sumur baru dan 1 sumur existing untuk menghasilkan produksi raw gas sebesar 315 MMSCFD. Pekerjaan melibatkan 42 kontraktor dalam negeri.
Baca Juga
Adapun, proyek pengembangan gas lapangan Unitisasi JTB mencakup beberapa lingkup pekerjaan, seperti pengeboran empat sumur, pengerjaan pipa pengumpul sepanjang 6,6 km, pembangunan gas processing facility (GPF) yang telah mencapai 56,42 persen.
Selain itu, dalam proyek tersebut terdapat pengerjaan jalur pipa fluida yang tersambung dengan fasilitas produksi Lapangan Banyu Urip, pengerjaan jalur pipa sales gas sepanjang 11,3 km, pembangunan stasiun pengukuran sales gas, serta pembangunan infrastruktur dan pendukung operasi seperti perkantoran, gudang, bengkel, rumah ibadah, dan perumahan.
Produksi sales gas yang akan dihasilkan oleh proyek JTB sebesar 192 MMscfd yang nantinya akan dialirkan melalui pipa transmisi Gresik-Semarang. Dengan cadangan gas JTB sebesar 2,5 triliun kaki kubik (Tcf), JTB diharapkan dapat memberikan multiplier effect, khususnya untuk mengatasi defisit pasokan gas di Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Adapun proyek pengembangan lapangan gas JTB, memiliki total nilai proyek sebesar US$1,54 miliar. Untuk nilai kontrak EPC GPF (Konsorsium Rekind-JGC-JGC Indonesia) adalah sebesar US$983 juta.
Proyek tersebut telah melewati tahapan FEED (Front End Engineering Design), Land Acquisition (Pengadaan Tanah), Kontrak EPC Early Civil Works. Sementara pada saat ini tahapan kontrak EPC GPF dan pengeboran sumur sedang berjalan.