Bisnis.com, JAKARTA - Pandemi virus corona jenis baru atau Covid-19 yang terus meluas di Indonesia telah berdampak ke segala sektor tak terkecuali sektor properti.
Ketua Umum DPP Persatuan Perusahaan Realestat Indonesia (REI) Paulus Totok Lusida mengakui bahwa efek corona telah memengaruhi progres pembangunan proyek.
Hal ini disebabkan terhambatnya pasokan material bangunan yang diimpor dari negara lain karena sejumlah negara membatasi aktivitasnya karena tengah fokus pada pencegahan virus agar tak semakin meluas.
"[Pembangunan proyek] pasti terhambat, barang datang dan keluar dari negara [lain] juga sehingga banyak terhambat," katanya, Rabu (18/3/2020).
Sejalan dengan itu, pemerintah juga saat ini menganjurkan masyarakat agar bekerja dari rumah atau work from home (WFH) dan menjaga jarak satu sama lain (social distance). Pada saat yang bersamaan, dia menyatakan saat ini banyak toko maupun kantor yang tutup.
Kendati demikian, Totok memastikan bahwa semua proyek yang sebelumnya telah berjalan khususnya subsektor residensial seperti perumahan akan selesai tepat waktu. Menurutnya, konsumen tak perlu khawatir ataupun cemas.
Baca Juga
"Kita berusaha on schedule. Kita juga belum tahu gerakan terbatas ini [sampai kapan], karena baru dilakukan minggu ini demi kesehatan masyarakat," ujarnya.
Wakil Ketua Umum REI Bidang Luar Negeri Rusmin Lawin menambahkan bahwa investasi properti asing di Indonesia juga masih terus dipacu di tengah sentimen virus corona.
"Sejauh ini investasi asing juga masih on going karena semua sepakat bahwa [sentimen] corona ini bersifat temporer dan akan ada jalan keluarnya secara medis. Jadi kita juga harus menyimpan optimisme," katanya.
Dia juga berharap agar pemerintah pusat tidak menerapkan karantina wilayah (lockdown) mengingat akan berkonsekuensi besar. Selain itu, mentalitas masyarakat Indonesia juga cenderung tidak siap.
"Sekarang ini memang pemerintah sedang diuji untuk mengambil kebijakan yang tepat," ujarnya.
Sebelumnya, sentimen corona juga turut berimbas pada pencarian dan transaksi penjualan properti secara daring.
Executive Director 99 Group Irvan Ariesdhana mengatakan sejauh ini pihaknya melihat adanya perlambatan pencarian dan transaksi di situs properti 99.co yang terpantau sejak awal Maret lalu.
Kondisi ini berbeda dibanding awal Januari hingga akhir Februari ketika sentimen Corona belum merebak di Tanah Air. Perlambatan mulai terjadi ketika Presiden Joko Widodo mengumumkan kasus pertama pada Senin (2/3/2020).