Bisnis.com, JAKARTA - Sejumlah proyek pembangunan transportasi yang sedang berjalan di beberapa daerah tidak hanya di Jabodetabek dinilai akan semakin mendorong penyebaran properti berkonsep transit oriented development (TOD).
Dalam catatan Bisnis, BUMN merupakan perusahaan yang paling gencar berekspansi dalam pembangunan properti berkonsep TOD di sejumlah daerah.
PT Adhi Karya (Persero) Tbk. melalui anak usahanya PT Adhi Commuter Properti misalnya siap menggarap 12 proyek berkonsep TOD di Jabodetabek hingga 2024.
Sementara itu, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. melalui PT Wika Realty juga berencana menggarap sedikitnya lima proyek TOD termasuk di Ciwalini, Bandung Barat, sejalan dengan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung yang tengah digarap PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC).
Managing Partner of Strategic Advisory Coldwell Banker Tommy Bastami tak memungkiri jika pengembangan properti ke depan akan dibanjiri konsep TOD sejalan dengan upaya pemerintah menggarap transportasi massal.
"Tentunya akan memberikan dampak terhadap perkembangan properti di daerah-daerah tersebut," kata dia saat dihubungi, Selasa (18/2/2020).
Baca Juga
Menurutnya, minat yang cukup tinggi dari para pengembang untuk menggarap proyek TOD tidak terlepas dari preferensi pasar yang cenderung melihat aksesibilitas sebagai salah satu pertimbangan penting dalam memilih hunian.
Berdasarkan pengamatannya, dia melihat adanya pertumbuhan properti yang jauh lebih tinggi di sejumlah daerah yang merencanakan pembangunan transportasi massal.
Tommy mengungkapkan harga properti di sekitar proyek transportasi massal juga berpotensi untuk melambung tinggi. Meskipun demikian, dia menyatakan hal tersebut tergantung dari kinerja pasar masing-masing proyek yang dikembangkan.
"Tapi tentunya lokasi dengan aksesibilitas yang baik akan membantu percepatan kenaikan harga yang lebih baik pula," ujarnya.
Tommy mengatakan bahwa Surabaya, Medan dan Bandung merupakan kota yang memiliki potensi besar untuk pengembangan properti berkonsep TOD selain Jabodetabek.
"Kota yang punya peluang adalah kota yang memiliki waktu tempuh yang pendek dari residensial area ke pusat aktivitas. Selain itu, kota induk bagi area-area sekitarnya [juga berpotensi untuk pengembangan TOD]," jelasnya.
Adapun, jika melihat perkembangan saat ini, peta persaingan pengembangan berkonsep TOD dinilai akan terus terjadi terlepas apakah proyek tersebut akan digarap oleh BUMN atau swasta. Penyebaran proyeknya juga diperkirakan akan lebih meluas dan tidak lagi hanya terfokus di Jabodetabek.
Sementara itu, sejumlah faktor yang melatarbelakangi sukses atau tidaknya suatu proyek berkonsep TOD antara lain adalah reputasi pengembang, faktor lokasi, fasilitas, penyampaian proyek, dan posisi pasar.