Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Optimisme Dunia Usaha Mulai Bangkit

Berdasarkan Survei Kegiatan Dunia Usaha dari Bank Indonesia kuartal IV/2019, disebutkan responden telah memprakirakan kegiatan usaha akan meningkat pada kuartal I/2020. Hal ini tercermin dari SBT prakiraan kegiatan usaha sebesar 10,70%, lebih tinggi dari SBT 7,79% pada kuartal sebelumnya.

Bisnis.com, JAKARTA – Sejumlah Survei Bank Indonesia telah mengindikasikan bahwa pada kuartal I/2020, optimisme dunia usaha mulai bangkit setelah sejumlah tren perlambatan pada kuartal IV/2019.

Berdasarkan Survei Kegiatan Dunia Usaha dari Bank Indonesia kuartal IV/2019, disebutkan responden telah memprakirakan kegiatan usaha akan meningkat pada kuartal I/2020. Hal ini tercermin dari SBT prakiraan kegiatan usaha sebesar 10,70%, lebih tinggi dari SBT 7,79% pada kuartal sebelumnya.

Optimisme ini mengingat kegiatan usaha pada kuartal IV/2019 tumbuh positif meskipun melambat dibandingkan dengan kuartal sebelumnya sesuai dengan pola historis. Hal tersebut tercermin dari nilai Saldo Bersih Tertimbang (SBT) kegiatan usaha pada kuartal IV/2019 sebesar 7,79%, lebih rendah dari 13,39% pada kuartal III/2019

Peningkatan terjadi pada hampir seluruh sektor ekonomi, seperti sektor Keuangan, Real Estat dan Jasa Perusahaan dengan SBT 3,31%, sektor Pertanian, Perkebunan, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan dengan SBT 1,58%, dan sektor Industri Pengolahan sebesar SBT 1,52%.

Jika mengacu pada Survei Penjualan Eceran November 2019 yang juga dikeluarkan oleh Bank Indonesia, responden masih memprakirakan bahwa penjualan eceran pada 3 bulan mendatang, atau sampai Februari 2020 masih akan menurun. Hal ini tecermin dari Indeks Ekspektasi Penjualan (IEP) 3 bulan ke depan sebesar 140,8 lebih rendah dari 155,7 pada Oktober 2019.

Sementara itu, Bank Indonesia menilai pada Mei 2020 barulah penjualan eceran akan mulai mengalami kenaikan. Pasalnya, pada IEP 6 bulan ke depan nilai indeks tercatat 156,1 lebih tinggi dibandingkan dengan periode sebelumnya sebesar 154,3. Kondisi ini dipicu oleh pengaruh musiman adalah Ramadan dan Idulfitri.

Kondisi tersebut diperkuat dalam Survei Konsumen Desember 2019 yang menyatakan jika diukur pada jangka waktu 6 bulan ke depan, konsumen telah memperkirakan tekanan kenaikan harga masih meningkat sampai Juni 2020. Pasalnya, IEH pada 6 bulan mendatang yang meningkat dari 176,0 pada bulan sebelumnya menjadi 179,3.

Bank Indonesia menyebut, responden memprakirakan bahwa tekanan harga akan meningkat akibat distribusi barang yang diprakirakan belum normal pascaIdulfitri.

Secara spasial, pada 6 bulan ke depan kenaikan harga akan terjadi di 10 kota dan tertinggi adalah di Banjarmasin. Sampai dengan 12 bulan mendatang, tekanan harga pada Desember 2020 juga diperkirakan mengalami peningkatan.

Hal ini tecermin dari Indeks Ekspektasi Harga (IEH) pada 12 bulan mendatang sebesar 179,1 meningkat dari 175,8 pada bulan sebelumnya. Adapun meningkatnya tekanan kenaikan harga 12 bulan mendatang diperkirakan terjadi di 7 kota, dan yang tertinggi masih akan terjadi di Medan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper