Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pengoperasian LRT Jadi Harapan Baru Bisnis Properti

LRT potensial bagi pengembangan terutama yang berkonsep TOD di sekitar LRT dan pengembangan properti vertikal.
Kereta ringan atau Light Rail Transit (LRT) rute Velodrome-Kelapa Gading memasuki Stasiun Velodrome Jakarta, Senin (25/2/2019)./ANTARA-Rivan Awal Lingga
Kereta ringan atau Light Rail Transit (LRT) rute Velodrome-Kelapa Gading memasuki Stasiun Velodrome Jakarta, Senin (25/2/2019)./ANTARA-Rivan Awal Lingga

Bisnis.com, JAKARTA — Lintas rel terpadu koridor Velodrome Rawamangun—Kelapa Gading resmi beroperasi setelah sekian lama dinantikan. Kehadirannya bisa membawa angin segar bagi industri properti di sekitarnya.

Adapun, kereta lintas rel terpadu (LRT) akan berhenti di enam stasiun. Stasiun tersebut adalah Velodrome Rawamangun, Equestrian, Pulomas, Boulevard Selatan, Boulevard Utara, dan Pegangsaan Dua. Stasiun Pegangsaan Dua yang berada di Jakarta Utara menjadi depo LRT Jakarta.

Menurut Head of Marketing Rumah.com Ike Hamdan, pembangunan infrastruktur juga merupakan salah satu pemicu perkembangan properti, apalagi LRT ini sudah dinantikan operasionalnya bahkan sejak berlangsungnya Asian Games 2018.

“Lintas rel terpadu [LRT] atau kereta komuter dengan rangkaian ini gerbong pendek menjadi penarik minat pencari properti di kawasan Jakarta, terutama Jakarta Timur. Belum kalau nanti sampai Cibubur—Cawang. Kehadirannya bisa menjadi solusi transportasi bagi warga komuter,” ungkapnya dikutip melalui laporan tertulis, Senin (2/12/2012).

Banyaknya pembangunan infrastruktur di kawasan timur Jakarta ini membuat Jakarta Timur terlihat anomali dibandingkan dengan kawasan Jakarta lainnya, dengan kenaikan indeks harga properti sebesar 15 persen pada kuartal III/2019 dibandingkan dengan kuartal yang sama pada tahun sebelumnya.

Managing Partner of Real Estate Management Coldwell Banker Commercial Tommy Bastamy menyebutkan bahwa salah satu pemicu pertumbuhan industri properti di Jakarta adalah adanya pembangunan LRT.

“Secara keseluruhan pembangunan LRT dan MRT [moda raya rerpadu/mass rapid transit] menjadi pendongkrak properti Jakarta, tapi ditambah dengan faktor lainnya juga seperti ekspansi perusahaan teknologi, startup, fast retail, dan aktivitas MICE [meetings, incentive, conference, exhibition],” jelasnya.

Adanya LRT, kata Tommy, potensial bagi pengembangan terutama yang berkonsep transit oriented developement di sekitar LRT dan pengembangan properti vertikal yang bisa menampung lebih banyak orang sehingga bisa membawa potensi besar baik bagi keterisian properti maupun LRT.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Mutiara Nabila
Editor : Zufrizal

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper