Bisnis.com, LONDON - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menggelar pertemuan bilateral dengan Menteri Infrastruktur Swedia Thomas Eneroth di sela-sela berjalannya Sidang Majelis International Maritime Organization (IMO) di London, Inggris.
Dalam pertemuan yang berlangsung pada Selasa (26/11/2019) waktu setempat, Budi menyampaikan bahwa Swedia menawarkan kerja sama baru di bidang penerbangan. Kerja sama itu terkait dengan teknologi remote tower control yang memiliki teknologi modern dan inovatif.
Selain di bidang aviasi, Swedia dikenal memiliki teknologi yang modern dan inovatif di bidang perkeretapaian, meliputi kendaraan LRT, lokomotif, hingga kereta berkecepatan tinggi.
“Kami akan menggali peluang kerja sama lebih lanjut di bidang perkeretapian. Apalagi sebelumnya telah terjalin kerja sama antara PT INKA (Persero) dan PT Kereta Api Indonesia (Persero) dengan perusahaan-perusahaan di Swedia,” ujarnya, Rabu (27/11/2019).
Budi memaparkan kerja sama Indonesia dengan Swedia di bidang transportasi telah terjalin sejak 2016 dengan ditandatanganinya Letter of Intent on Transportation antara Kementerian Perhubungan Indonesia dengan Ministry of Enterprises and Inovation of Sweden.
Kerja sama tersebut kemudian dilanjutkan dengan ditandatanganinya Memorandum of Understanding antara dua negara pada Mei 2017 di Bogor. MoU itu mencakup kerja sama di bidang transportasi udara, darat, laut, kereta api, serta peningkatan kapasitas SDM di bidang transportasi.
Baca Juga
Di sektor transportasi udara, imbuhnya, Indonesia dan Swedia juga telah menandatangani Air Transport Agreement di Copenhagen pada 1971.
“Akan sangat baik jika Indonesia dan Swedia dapat menindaklanjuti Perjanjian yang telah ditandatangani tersebut untuk dapat menjadi kerangka kerjasama di masa mendatang di bidang transportasi,” ujarnya.
Di bidang pengembangan sumber daya manusia (SDM), Indonesia dan Swedia juga telah memiliki kerja sama di bidang edukasi dan training.
Kementerian Perhubungan telah bekerja sama dengan Universitas Gajah Mada untuk memberikan beasiswa bagi pegawai Kemenhub untuk mengikuti program pendidikan magister di sejumlah universitas di Swedia, seperti World Maritime University, Lund University, Karlstad University, dan Linkoping University.
Pada kesempatan tersebut, Budi juga menyampaikan kepada pihak Swedia untuk mendukung Indonesia dalam pencalonan kembali menjadi Anggota Dewan IMO Kategori C dan juga mendukung pencalonan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Indonesia menjadi eksternal auditor IMO.
“Dengan dukungan Swedia terhadap Indonesia, saya percaya dapat mempererat kerja sama yang telah terjalin antara kedua negara,” tutupnya.