Bisnis.com, PEKANBARU - Dinas Perhubungan Provinsi Riau akan melakukan uji coba operasional jalan tol Pekanbaru-Dumai (Pekdum) khususnya di seksi 1 dan 2 pada awal 2020 mendatang.
Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Riau M. Taufiq menjelaskan baru-baru ini pihaknya bersama Ditlantas Polda Riau, sudah meninjau langsung kondisi pembangunan jalan tol Pekdum seksi 1 dan 2.
"Jadi kami kemarin dengan Dirlantas Polda sudah melihat langsung kondisi seksi 1 dan 2, dalam kaitannya segera dioperasikan pada akhir tahun ini, kalau untuk fungsional sepertinya sudah, tapi sebelum dibuka umum akan kami lakukan uji coba dulu," ujarnya seusai Diskusi Panel Jalan Tol Mendorong Pemerataan Ekonomi dan Mengefisienkan Transportasi di Riau, Kamis (28/11/2019).
Pada saat melakukan kunjungan itu, Dishub bersama Dinas PUPR dan Ditlantas Polda Riau, menyepakati agar dilakukan uji coba operasional tol terlebih dahulu, sebelum dibuka untuk umum.
Rencananya, jadwal uji coba tol Pekdum seksi 1 dan 2 akan dilakukan seusai momen libur nasional Natal dan Tahun Baru (Nataru). Hal itu disebabkan pada momen itu biasanya terjadi lonjakan lalu lintas di jalan, sehingga proses pengujian tidak bisa dilakukan.
Pada saat uji coba dilakukan, jalan tol Pekdum seksi 1 dan 2 akan dibuka untuk umum selama dua pekan penuh. "Dari uji coba itu nanti akan diketahui di mana perlunya penambahan rambu-rambu khususnya di pintu keluar masuk tol, dan pelebaran jalan di sekitar pintu serta jalan akses tol," ujarnya.
Baca Juga
Sementara itu, Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Riau Wijatmoko Rah Trisno meminta pemda menyiapkan program dan potensi unggulan di masing-masing daerah lintasan tol, agar tidak menjadi mati akibat ditinggalkan arus lalu lintas akibat dibukanya tol Pekdum.
"Misalnya Minas, Duri, dan juga Dumai. Kalau tol jadi nanti Pekanbaru-Dumai bisa ditempuh dalam dua jam. Kalau sudah begitu, apa peluang daerahnya supaya tamu bertahan menginap? Karena dengan tol sudah bisa pulang lagi ke Pekanbaru," ujarnya.
Dia menyarankan kepada pemda dan pengelola tol, agar benar-benar menyiapkan potensi unggulan daerah dan bisa ditawarkan kepada pelintas, khususnya lewat rest area.
Dengan adanya usaha dan komoditas unggulan itu, para pengguna jalan tol akan berminat untuk singgah dan tentu saja akan menggerakkan ekonomi masyarakat sekitar.