Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sektor Manufaktur AS Tunjukkan Tanda Stabilisasi

Indeks aktivitas manufaktur AS secara tak terduga membaik pada bulan Oktober, memberikan sejumlah harapan bahwa sektor manufaktur masih stabil di tengah gejolak ekonomi.
Proses produksi di pabrik perakitan Ford Motor Co. di Louisville, Kentucky.  /Bloomberg
Proses produksi di pabrik perakitan Ford Motor Co. di Louisville, Kentucky. /Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks aktivitas manufaktur AS secara tak terduga membaik pada bulan Oktober, memberikan sejumlah harapan bahwa sektor manufaktur masih stabil di tengah gejolak ekonomi.

Indeks Manajer Pembelian (Purchasing Managers’ Index/PMI) manufaktur dari IHS Markit naik menjadi 51,5 dari level September terakhir di 51,1, menurut laporan awal Oktober yang dikeluarkan Kamis (24/10/2019).

Angka PMI ini sejalan dengan estimasi tertinggi dalam survei Bloomberg terhadap sejumlah ekonom. Data manufaktur tersebut menunjukkan kecepatan tercepat di antara data awal di AS.

"Jika manufaktur dapat terus mendapatkan momentum, semoga ini memberi dorongan terhadap pertumbuhan tenaga kerja yang lebih kuat dan kinerja sektor jasa yang meningkat, sehingga mengarah ke pertumbuhan PDB yang lebih baik," kata Chris Williamson, ekonom di IHS Markit, seperti dikutip Bloomberg.

Bahkan dengan adanya perbaikan, sektor manufaktur kemungkinan akan terus membebani ekonomi di tengah prospek pertumbuhan global yang redup dan ketegangan perdagangan dengan China.

Data Departemen Perdagangan sebelumnya menunjukkan bahwa pesanan peralatan bisnis yang dilakukan dengan pabrik-pabrik AS menurun untuk bulan kedua berturut-turut dan pengiriman sejalan dengan penurunan terbesar sejak 2016.

Di Jepang, data PMI mencatat level terlemah dalam lebih dari tiga tahun terakhir. Indeks manufaktur di kawasan euro tidak berubah dari September di level terendah sejak Agustus 2012, sementara di Jerman, data PMI sedikit berubah setelah menyusut pada September dengan penurunan terbesar sejak Juni 2009.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper