Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Permintaan Apartemen Belum Membaik, Pengembang Pacu Bangun Rumah Tapak

Penjualan apartemen yang tertekan tidak hanya baru terjadi pada tahun ini dan sudah terjadi sejak beberapa tahun sebelumnya.
Proyek rumah mewah./Ilustrasi-Bisnis.com
Proyek rumah mewah./Ilustrasi-Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA — Penjualan apartemen yang masih cenderung tertekan membuat pengembang lebih memilih untuk mengembangkan rumah tapak yang permintaan pasarnya dinilai lebih menjanjikan.

Presiden Direktur Gapuraprima Group Arvin F. Iskandar mengakui bahwa permintaan pasar untuk apartemen memang masih cenderung lemah. Hal itu menyebabkan pihaknya untuk menunda rencana pembangunan apartemen high rise.

Dia menuturkan bahwa hingga saat ini belum ada lagi proyek baru apartemen yang dibangun perusahaannya. Menurutnya, pembangunan apartemen yang dilakukan Gapuraprima saat ini hanyalah untuk merampungkan proyek yang telah dijalankan sebelumnya.

“Kalau membangun apartemen yang baru belum ada, kami saat ini masih berupaya merampungkan pembangunan Bellevue Place MT Haryono yang sudah berjalan sejak 2 tahun lalu,” ujarnya kepada Bisnis ketika ditemui di sela-sela konferensi pers penyelenggaraan Indonesia Property Expo 2019 di Jakarta, Rabu (23/10/2019).

Dengan melihat kondisi pasar apartemen yang masih tertekan, Arvin menyatakan bahwa ke depannya pihaknya akan lebih fokus untuk mengembangkan rumah tapak maupun apartemen low rise dengan harga yang lebih terjangkau.

“Tahun depan rencananya kami masih akan membangun rumah tapak, dan membangun apartemen low rise sekitar tujuh atau delapan lantai di kawasan Bogor,” ungkapnya.

Arvin yang juga menjabat sebagai Sekjen DPD REI Jakarta ini mengatakan bahwa tertekannya penjualan apartemen tidak hanya baru terjadi pada tahun ini. Menurutnya, kondisi tersebut memang sudah terjadi sejak beberapa tahun sebelumnya.

“Untuk apartemen high rise, pada tahun-tahun sebelumnya memang banyak investor yang belum dapat menjual produk-produknya,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Zufrizal
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper