Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Budi Karya Jabat Menhub Lagi, Ini yang Diminta Para Pelaku Logistik

Ketua Umum Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) Zaldy Ilham Masita mengatakan, untuk periode kedua sebagai Menhub seharusnya Budi Karya Sumadi bisa jauh lebih baik dari periode pertama.
Menhub Budi Karya Sumadi saat membuka diskusi panel yang diselenggarakan Bisnis Indonesia bertajuk Polemics and Prospects of the Aviation Industry: Airfares, Competition, and Efficiency pada Rabu 25 September 2019./Bisnis-Rio Sandy Pradana
Menhub Budi Karya Sumadi saat membuka diskusi panel yang diselenggarakan Bisnis Indonesia bertajuk Polemics and Prospects of the Aviation Industry: Airfares, Competition, and Efficiency pada Rabu 25 September 2019./Bisnis-Rio Sandy Pradana

Bisnis.com, JAKARTA -- Asosiasi Logistik Indonesia meminta Budi Karya Sumadi yang akan menjadi Menteri Perhubungan di periode kedua, harus memperbaiki kebijakan yang merepotkan urusan logistik.

Ketua Umum Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) Zaldy Ilham Masita mengatakan, untuk periode kedua sebagai Menhub seharusnya Budi Karya Sumadi bisa jauh lebih baik dari periode pertama.

"Banyak masalah-masalah logistik di Indonesia bersumber dari kebijakan-kebijakan dari Kemenhub yang membingungkan pelaku usaha logistik," terangnya kepada Bisnis.com, Selasa (22/10/2019).

Menurutnya, Kementerian Perhubungan harus fokus pada pembenahan regulasi untuk membuat logistik Indonesia menjadi andal dan efisien.

Pelaksanaan program Kemenhub seperti Tol Laut yang tidak berjalan baik pada periode pertama perlu pendekatan yang lebih inovatif agar bisa berjalan lebih efektif. "Kemenhub harus menjadi solusi dari permasalahan logistik bukan malah jadi hambatan," paparnya.

Rencananya, anggaran subsidi program Tol Laut 2020 sebesar Rp452.5 miliar atau naik dua kali lipat dibandingkan anggaran 2019 sebesar Rp222.08 milar. 

Trayek  Tol Laut tahun depan juga bertambah menjadi 21 trayek, dengan  21 kapal baik di BUMN atau swasta. Dari 21 trayek Tol Laut dibagi menjadi 12 trayek penugasan melalui PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) sebanyak enam trayek dan PT ASDP Indonesia Ferry dua trayek serta PT Djakarta Llyod sebanyak empat trayek. Selebihnya ada tujuh trayek Tol Laut yang dilelang ke operator swasta nasional.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper