Bisnis.com, JAKARTA — PT Cibitung Tanjung Priok Port Tollways, badan usaha pemegang konsesi jalan tol Cibitung—Cilincing, telah mengantongi pengembalian dana talangan tanah sebesar Rp1,60 triliun atau hampir 60 persen dari dana yang telah digunakan untuk pembebasan lahan.
Direktur Teknik PT Cibitung Tanjung Priok Port Tollways (CTP) Ari Sunaryono mengatakan bahwa dana pembebasan lahan sebagian besar menggunakan dana talangan dari perseroan.
Dia menyebutkan bahwa porsi dana talangan mencapai Rp2,70 triliun dari 84 persen dari total dana pengadaan lahan yang sudah dibayarkan sebesar Rp3,20 triliun.
"[Dana talangan] yang sudah kembali Rp1,60 triliun. Jadi, sisanya Rp1,10 triliun. Bagi kami ini terbilang cepat ya, karena dokumentasi kami juga rapih sehingga [pengajuan pengembalian] 100 persen eligible [untuk dikembalikan]," jelasnya kepada Bisnis, pekan lalu.
Pembebasan lahan dalam proyek jalan tol menjadi kewenangan pemerintah. Namun, badan usaha bisa turut berpartisipasi untuk membiayai pembebasan lahan melalui skema talangan. Dana talangan badan usaha akan dikembalikan negara melalui Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) setelah melalui proses verifikasi.
Menurut Ari, perusahaan mengandalkan pinjaman dari perbankan untuk membiayai dana talangan tanah pada proyek jalan tol Cibitung—Cilincing. Misalnya, tahun lalu, perusahaan mendapat pinjaman Rp1,80 triliun bertenor 24 bulan dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.
Baca Juga
Secara umum, progres pembebasan lahan di proyek jalan tol jalan tol Cibitung–Cilincing telah mencapai 80,12 persen. Pembebasan lahan paling maju (87,75 persen) di seksi 1 hingga 3 berada di wilayah Jawa Barat.
Sementara itu, pembebasan seksi 4 yang berada di wilayah DKI Jakarta baru mencapai 25,15 persen.
Ari menyebutkan bahwa progres di seksi 4 tertinggal dibandingkan dengan tiga seksi lainnya karena keterlambatan penetapan lokasi (penlok). Penlok untuk pengadaan lahan seksi 4, lanjut Ari, baru terbit pada Oktober 2018. Walhasil, pengadaaan lahan untuk pembangunan jalan tol di seksi tersebut juga mengalami pemunduran.
Secara keseluruhan, progres konstruksi jalan tol Cibitung—Cilincing telah mencapai 61,24 persen per 3 Oktober 2019. Jalan tol ini dijadwalkan rampung pada semester pertama 2020.
Pengoperasian jalan tol ini sepanjang 34,80 kilometer ini sekaligus akan melengkapi koridor jalan tol lingkar luar Jakarta II atau Jakarta Outer Ring Road yang melingkar sepanjang 111 kilometer.