Infrastruktur Pembuka Isolasi
Dari Pelembang ke Bengkulu yang berada di Sumbagsel bagian barat, pemerintah juga berniat membangun jalan tol yang akan menghubungkan dua kota tersebut. Koridor jalan tol Palembang—Bengkulu memiliki panjang 351 km dengan investasi sebesar Rp85,51 triliun.
Selain kawasan industri, keberadaan jalan tol bakal menyingkap pariwisata Bengkulu. Secara umum, Bengkulu mengandalkan panorama alam dan peninggalan sejarah sebagai destinasi wisata. Sebagai kota yang terletak di pesisir, sejumlah pantai bisa menjadi atraksi, antara lain Pantai Panjang dan Pantai Tapak Paderi.
Bengkulu juga kaya akan peninggalan sejarah. Benteng Marlborough dan Rumah Pengasingan Bung Karno menjadi dua destinasi sejarah paling populer di Bengkulu. Selain destinasi, pemerintah daerah juga cukup rajin membuat atraksi guna menarik wisatawan.
Mien, Pengelola Grand Jitra Guest House mengatakan, agenda pariwisata cukup mendongkrak tingkat penghunian kamar (TPK). Tingkat okupansi yang tinggi juga disebabkan pola kerja sama dengan virtual hotel operator (VHO) yang mengusung harga murah.
“Kami punya kamar jarang kosong. Namun, memang harganya jadi murah nian. Yang inap di hotel pindah-pindah ke sini,” ujarnya di Bengkulu, Minggu (15/9).
Mien menuturkan sebagian besar tamu di Grand Jitra berasal dari Palembang, Lampung, Lubuklinggau, dan Jakarta. Selain itu, tamu asing juga acapkali menginap di Grand Jitra. Tamu asing berasal dari Amerika Serikat, Prancis, dan Malaysia.
Dia menilai, penyediaan akomodasi bisa terus menggeliat bila jalan tol sudah beroperasi. Pasalnya, jalan tol akan mempercepat waktu tempuh dari dan menuju Bengkulu sehingga bisa mendorong peningkatan kunjungan.
Bengkulu pada dasarnya juga merupakan kota bersejarah, mulai dari era kolonialisme hingga era kemerdekaan. Tak heran jika provinsi yang terkenal dengan bunga bangkai raksasa atau amorphophallus titanum itu menjadi salah satu daerah tujuan wisata, khususnya bagi mereka yang menyenangi wisata sejarah.
Tim Jelajah Infrastruktur Sumatra 2019 berkesempatan mengunjungi salah satu objek wisata peninggalan Inggris di provinsi itu. Ya, siapa yang tak kenal dengan Benteng Marlborough (Fort Marlborough).
Benteng ini didirikan oleh East India Company pada 1714—1719 di bawah pimpinan Gubernur Joseph Callet sebagai benteng pertahanan Inggris.
Seperti halnya Lampung dan Palembang, Bengkulu juga melimpah akan boga bahari atau seafood yang dapat dengan mudah ditemui di kota pinggir pantai. Boga bahari menjadi hidangan yang banyak tersaji di rumah makan di sana.