Bisnis.com, JAKARTA — Rencana pembangunan bendungan yang berpotensi sebagai menghasilkan listrik tenaga mikrohidro masih terhalang proses lelang ganda sehingga tidak mampu menarik minat investor.
Direktur Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PUPR Hari Suprayogi mengatakan bahwa dari sekian banyak bendungan yang berpotensi menghasilkan tenaga listrik (pembangkit listrik tenaga mikrohidro/PLTMH), sampai saat ini rencana lelang masih jalan di tempat.
"Kalau aset kita yang berpotensi sebagai bendungan pembangkit listrik tenaga mikrohidro banyak ya. Aset yang sudah jadi malah itu banyak yang berpotensi untuk pembangkit listrik tenaga air, ini sementara agak mandek," ujarnya kepada Bisnis, pekan lalu.
Dia mengatakan bahwa alasannya adalah ketika swasta memenangi konsesi dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, selanjutnya tetap harus mengikuti lelang oleh Kementerian ESDM dan belum tentu menjadi pemenang pada lelang kedua ini.
"Sebenarnya peminatnya banyak, tapi ya, itu tadi, gimana yang sudah menang di PUPR? Kita sudah koordinasi dengan PT PLN, dalam waktu dekat kita mau bahas supaya inline, mungkin pembahasan ini khusus yang single berdiri sendiri, tapi kalau yang aset kementerian mestinya diperkecualikan [lelang ganda]," katanya.
Menurut suprayogi ini, pemanfaatan debit air di bendungan untuk pembangkit listrik merupakan bagian dari program ketenagalistrikan 35.000 megawatt. Kementerian PUPR memiliki 16 bendungan dengan potensi daya mencapai 147,04 megawatt untuk ditawarkan kepada swasta. Pihak investor, lanjutnya bakal menyewa lahan dan juga aset bendungan kepada negara untuk bisa memproduksi listrik.
Baca Juga
PLTMH adalah suatu pembangkit listrik skala kecil yang menggunakan tenaga air sebagai tenaga penggeraknya seperti, saluran irigasi, sungai atau air terjun alam dengan cara memanfaatkan tinggi terjunan dan jumlah debit air.