Bisnis.com, JAKARTA — PT Wijaya Karya Realty mulai menawarkan proyek apartemen terbarunya, Tamansari Senen di kawasan Senen, Jakarta Pusat dengan harga mulai Rp450 jutaan.
Pembangunan apartemen yang berdiri di lahan milik PT Kereta Api ini menghabiskan dana Rp700 miliar. Lokasinya berada tepat di dekat Stasiun Senen yang dicanangkan akan memiliki jembatan langit (skybridge) langsung menuju stasiun.
Kukuh Ariadi, Manager Biro Marketing PT Wijaya Karya Realty mengatakan bahwa dua menara apartemen yang akan dibangun memiliki 1.488 unit yang dikembangkan di lahan 11.000 meter persegi dengan luas bangunan 60.000 meter persegi.
Dua Menara yang dibangun nantinya memiliki peruntukan yang berbeda. Pada menara pertama dengan tinggi 32 lantai memiliki 1.147 unit yang diperuntukkan untuk para pembeli komersial, sedangkan pada menara kedua dengan 24 lantai terdiri atas 341 unit dikhususkan untuk masyarakat berpenghasilan rendah.
"Segmentasinya tetap menengah, tapi tiap tower memiliki fasilitas yang cukup berbeda," ujarnya kepada Bisnis, Rabu (7/8/2019).
Kukuh tidak memastikan perbedaan fasilitas antar dua menara tersebut. Namun, ujarnya, dua menara tersebut akan memiliki kolam renang serta keamanan yang baik.
Baca Juga
Hal ini dilakukan sebagai proyek kerja sama dengan BUMN yakni PT Kereta Api Indonesia sehingga pihaknya tidak mematok harga tinggi kendati lahan tersebut berada di kawasan yang strategis.
"Sesuai dengan keinginan pemerintah agar dapat menurunkan selisih backlog [kesenjangan pasokan dan permintaan hunian]," ujarnya.
Apartemen yang akan dibangun memiliki tiga tipe unit, yakni tipe studio dengan luas 21 meter persegi, satu kamar tidur seluas 31 meter persegi, serta dua kamar tidur dengan 40 an meter persegi dengan harga unit mulai dari Rp450 jutaan hingga Rp900 jutaan termasuk pajak pertambahan nilai.
Apartemen tersebut akan diluncurkan pada Oktober tahun ini, kemudian, peletakan batu pertama direncanakan pada Januari 2020.
Nomor urut pembeli telah dibuka sejak Minggu lalu yang hingga kini telah mencapai 369 unit.
"Bagi MBR [masyarakat berpenghasilan rendah], mereka bisa dapat fasilitas down payment [uang muka] 0 persen," ujar Kukuh.
