Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

REI: Kuota FLPP di Seluruh Indonesia Tinggal 20.000 Unit!

FLPP merupakan program pemerintah untuk membantu masyarakat berpenghasilan rendah supaya bisa mengakses KPR.
infografis dotcom-FLPP-yayan-01
infografis dotcom-FLPP-yayan-01

Bisnis.com, JAKARTA — Persatuan Perusahaan Realestat Indonesia mengharapkan agar pemerintah menambah kuota fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan.

Pasalnya, kata Ketua Umum Persatuan Perusahaan Realestat Indonesia (REI) Soelaeman Soemawinata, hingga akhir Juli ini, sisa kuota FLPP di seluruh Indonesia tinggal 20.000 unit dan bisa habis pada Agustus tahun ini.

"Misal, ditambah sekitar 80.000 unit saja, sekitar Rp8,60 triliun, itu bisa memenuhi 85 persen target pencapaian rumah subsidi tahun ini lo, dengan asumsi kondisi properti dan ekonomi masih sama dengan sekarang, tidak ada kenaikan," ujarnya saat ditemui Bisnis, Selasa (30/7/2019).

Adapun, jika FLPP ditambah, lanjut Eman sapaan akrab Soelaeman, bisa membantu pemerintah mengejar target pembangunan program sejuta rumah, serta menyelamatkan sistem keuangan pengembang dan perbankan sehingga tidak terjadi peningkatan kredit bermasalah (non-performing loan).

"Setelah kuota habis, kami kan masih harus bayar kewajiban-kewajiban pengembang ke bank. Kalau rumah yang sudah jadi tidak bisa diakadkan kan merugikan bagi pengembang, sedangkan sekarang yang bisa dilakukan cuma menunggu kuota itu ditambah," kata Eman.

FLPP merupakan program pemerintah untuk membantu masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) supaya bisa mengakses kredit kepemilikan rumah (KPR).

Eman mengatakan bahwa dalam realisasinya, FLPP bisa berkontribusi sekitar 60 persen—70 persen pembangunan program sejuta rumah.

Terlebih, karena kampanye skema pembiayaan yang lainnya tak segencar FLPP, pengembang menjadi kurang berminat pada penggunaan skema lainnya sehingga mayoritas tetap menggantungkan pada FLPP.

Selain itu, kurangnya kuota FLPP dinilai bisa memberi dampak pada konsumen MBR sehingga mereka tidak memiliki banyak kesempatan untuk memiliki rumah.

Pada 2019, REI menargetkan untuk membangun rumah subsidi sebanyak 231.000 unit.

Eman menyebutkan bahwa REI menyanggupi untuk memasok rumah dengan jumlah tersebut dan dari permintaan dari MBR juga terlihat tinggi.

"Nyatanya, anggaran FLPP malah jadi sangat terbatas hanya 168.000 unit, kalau pakai harga baru cuma dapat 155.000 unit," jelasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Mutiara Nabila
Editor : Zufrizal
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper