Bisnis.com, YOGYAKARTA — Dalam 5 tahun ke depan, investasi infrastruktur yang ada di wilayah DIY diperkirakan lebih dari Rp30 triliun. Pemda harus merespons peluang ini demi kesejahteraan rakyat.
Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Danang Parikesit mengatakan bahwa nilai investasi lebih dari Rp30 triliun itu meliputi investasi pembangunan dua ruas jalan tol (Jogja—Bawen dan Jogja—Solo) yang berkisar Rp15 triliun hingga Rp20,46 triliun.
“Dana tersebut belum termasuk infrastruktur jalur kereta api, kemudian nanti ada [pengembangan] pelabuhan laut [Tanjung Adikarta], pembangunan SPAM [Sistem Penyediaan Air Minum Kartamantul] kemudian ada beberapa underpass. Jadi, murni infrastruktur. Kalau ditambah investasi di sektor UKM, bisa lebih dari Rp30 triliun,” katanya di sela-sela Focus Group Discussion (FGD) Optimalisasi Keberadaan Yogyakarta International Airport, Rabu (24/7/2019).
Danang berharap supaya Pemprov DIY menangkap peluang ini, misalnya, memanfaatkan ruas jalan tol untuk mendorong pertumbuhan ekonomi lokal.
Ketua Tim Pelaksana Harian Unit Manajemen Tim Pelaksana Percepatan Pembangunan Prioritas (TP5) DIY Rani Sjamsinarsi yang juga hadir dalam FGD tersebut mengatakan bahwa dalam 5 tahun ke depan, fokus pembangunan di provinsi ini ada di wilayah Selatan. Hal itu sesuai dengan visi misi Gubernur yang menjadikan pesisir selatan sebagai pintu gerbang Yogyakarta.
“Mulai dari Bandara YIA, Pelabuhan Tanjung Adikarto, Pasir Besi yang akan beroperasi, hingga pembentukan KEK Pariwisata di Bantul hingga Gunungkidul. Kota Jogja akan dijadikan pusat budaya DIY,” katanya.
Baca Juga
Pemprov DIY juga menyiapkan masterplan aerotropolis di Kulonprogo di luar aerocity yang disiapkan pemerintah pusat.