Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat berencana menerapkan kebijakan penutupan toko komersial yang ada di tempat istirahat atau rest area di jalan tol pada saat lalu lintas dalam kondisi padat.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono mengatakan bahwa penutupan toko komersial ini tidak dilakukan secara permanen, tetapi diberlakukan pada saat musim Lebaran dan Natal dan tahun baru saja.
"Penutupan toko komersial ini ya, mungkin untuk yang besar-besar pada saat itu hanya untuk mengatur supaya orang-orang tidak terlalu lama di rest area," katanya di Komisi V, Rabu (24/7/2019.
Menurut Basuki, rencana penutupan toko komersial di tempat-tempat istirahat dan pelayanan di jalan tol masih akan didiskusikan lebih lanjut.
Dia mengatakan baha penutupan toko komersial ini ditujukan agar pengemudi yang sedang beristirahat dapat bergantian dengan pengemudi lainnya sehingga keberadaan tempat istirahat dapat dioptimalkan pada saat-sata tertentu tersebut.
Sebagai gambaran, di jalan tol Trans-Jawa sepanjang lebih kurang 1.000 kilometer terdapat 78 tempat istirahat dengan perincian 34 tempat istirahat tipe A, 22 tipe B dan 22 tipe C.
Baca Juga
Sementara itu, pada jalan tol Trans-Sumatra sepanjang 503 kilometer yang sudah beroperasi maupun fungsional terdapat 18 tempat istirahat.
Kepala Badan Pengatur Jalan Tol Danang Parikesit mengatakan bahwa penutupan toko komersial ini bukan solusi tunggal. Nantinya masih akan dilakukan kajian-kajian lebih lanjut.
"Pasti nanti akan dilakukan pengaturan karena pada saat peak, traffic tinggi peminat juga tinggi kan bisa saja tidak semua ditutup tergantung kebutuhan dan semuanya situasional," ujarnya.
Danang menambahkan bahwa hal ini juga dilihat dari tiap-tiap tempat istirahat dan akan diuji coba pada musim Natal tahun ini dan Tahun Baru 2020.