Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemerintah Desak Pelaku Industri Tingkatkan Serapan Garam

Pemerintah mendesak pelaku industri untuk segera memperbarui komitmen penyerapan garam rakyat periode 2019-2020 demi mengerek harga komoditas itu di pasaran.
Petani garam Amed memanen garam menggunakan alat tradisional. JIBI/BISNIS-Feri Kristianto
Petani garam Amed memanen garam menggunakan alat tradisional. JIBI/BISNIS-Feri Kristianto

Bisnis.com, JAKARTA--Pemerintah mendesak pelaku industri untuk segera memperbarui komitmen penyerapan garam rakyat periode 2019-2020 demi mengerek harga komoditas itu di pasaran. Realisasi komitmen baru itu diharapkan bisa dimulai pada Agustus mendatang. 

Direktur Industri Kimia Hulu Kementerian Perindustrian Fridy Juwono berharap perjanjian komitmen baru untuk penyerapan itu bisa terbentuk pada akhir Juli atau awal Agustus tahun ini. Dia menambahkan, saat ini masing-masing industri pengguna garam masih memperhitungkan kebutuhan garam yang bisa diserap dari produksi dalam negeri untuk 2019-2020. 

“Mereka lagi berkoordinasi untuk besaran masing-masingnya, tapi pada prinsipnya mereka komitmen menyerap,” kata Fridy ketika dihubungi Bisnis, Rabu (10/7/2019). 

Menurut Fridy, kendati belum ada komitmen tertulis, para industri pengguna telah berjanji untuk menyerap garam setidaknya dengan volume yang sama seperti periode sebelumnya, yakni sekitar 1,2 juta ton. Adapun, untuk realisasi penyerapan ,menurutnya, bisa dimulai pada waktu yang sama sekitar akhir Juli atau awal Agustus lantaran menunggu keringnya garam-garam produksi rakyat. 

Sementara itu, untuk sisa perjanjian penyerapan periode 2018-2019, dia mengaku pihaknya telah mendorong industri untuk mempercepat penyerapan sisa garam hingga sesuai dengan kuota yang telah dijanjikan. Dia menyebutkan volume serapan garam terakhir oleh industri untuk komitmen 2018-2019 sudah mencapai 980.000 ton dan masih terus berjalan. 

Jumlah konsumsi garam saat ini  baru sekitar 1,6 juta-1,7 juta ton, yang terdiri dari 700.000-800.000 ton untuk konsumsi rumah tangga dan sisanya untuk industri pengolahan ikan asin skala kecil menengah.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper